Seorang Muslim yang beraqidah tauhid terbebas dari semua ini tetapi bisa jadi terkena penyakit kemusyrikan yang tersembunyi yaitu riya’. Sehingga Anda melihatnya melakukan suatu amal perbuatan seolah-olah beribadah kepada seseorang atau masyarakat lalu dari sini ia terjerumus ke dalam riya’ yang sangat berbahaya yang berdampak sangat negatif terhadap pelakunya dan ummat, karena ia merupakan penipuan terhadap diri dan ummat di samping
membinasakan jiwa di dunia dan akhirat.
Bagaimana bisa dibenarkan dalam logika iman, orang yang membinasakan dirinya dengan beramal untuk selain Allah. Orang yang beramal bukan karena Allah ini tidak dapat menjadi pilar pendukung kehidupan manusia, karena ia tidak beramal kecuali dengan pamrih atau diketahui amalnya padahal kebanyakan amal kebaikan tidak demikian
bahkan Islam itu sendiri tidak bersifat demikian, sebab da’wah Islam kadang-kadang perlu menghadapi opini massa yang zhalim dan kafir sedangkan orang yang riya’ enggan melakukan konfrontasi ini. Semoga kita bisa lebih barhati-hati dari kemusyrika yang tidak kita sadari ini.[]
Referensi: Intisari Ihya ‘Ulumuddin al-Ghazali Mensucikan Jiwa/ Disusun Oleh: Sa’id Hawa/ Penerbit:Robbani Press
EmoticonEmoticon