Istrimu Lebih Mementingkan Orangtuanya Daripada Suami

By 

Gimana hukumnya seorang istri yang lebih menaati dan juga pula bapaknya – bapak dan juga pula bunda daripada suaminya? apakah mampu digolongkan seperti istri durhaka?

Jangan terburu menghakimi, mari kita simaklah pembahasannya.
dari abu hurairah, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “andai boleh kuperintahkan seseorang buat bersujud kepada yang lain tentu kuperintahkan seorang istri buat bersujud kepada suaminya. ” (hr. tirmidzi no 1159, dinilai oleh AL albani seperti hadits hasan shahih).
ketika menarangkan hadits di atas penulis tuhfatul ahwadzi mengatakan, “demikian itu diakibatkan banyaknya hak suami yang wajib dipenuhi oleh istri dan juga pula tidak mampunya istri buat berterima kasih kepada suaminya. dalam hadits ini terdapat ungkapan yang sangat hiperbola menunjukkan wajibnya istri buat menunaikan hak suaminya karna tidak diperbolehkan bersujud kepada tidak cuma allah. ”
bersumber pada hadits di atas sampai seorang istri berkewajiban buat lebih mendahulukan hak suami dari pada orang tuanya apabila tidak dapat jadi buat menyelaraskan 2 hal – hal ini.
syeikhul islam ibnu taimiyyah mengatakan, “seorang perempuan apabila telah menikah sampai suami lebih berhak terhadap pribadinya dibandingkan kedua orang tuanya dan juga pula mentaati suami itu lebih wajib dari pada taat orang tua” (majmu’ fatawa 32/261).
dengan demikian, apabila ada perselisihan, sampai istri wajib mendahulukan suaminya. meski sebisa dapat jadi menyelaraskan kehendak suami dan juga pula orangtua terlebih dahulu.
bakal tetapi perlu pula kita perhatikan, apa yang jadi poin perintah suami? apabila suami meminta sesuatu yang menyalahi syarat islam, misalnya istri disuruh memutus silaturahim dengan keluarga da orangtua, tentu saja perintah yang semacam ini tidak boleh ditaati.
bakal tetapi apabila berkaitan dengan tempat tinggal, kasus keuangan, sesuatu yang semestiny mampu dibuat kesepakatan dikala saat sebelum menikah, sampai suda semestinya istri mendahulukan kepentingan suaminya, dan juga pula meminta pengertian pada kedua dan juga pula bapaknya – bapak dan juga pula bundanya href=ibu dan juga pula bapaknya>ibu dan juga pula ayahnya bapaknya>ibu dan juga pula ayahnya.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Sumber
INTERESTING FOR YOU

Berumah Tangga Tídak Mungkín Selamanya Índah, Pastí Akan Ada Rasa Hambar, dan Dísítulah Kesabaran Díbutuhkan

Perníkahan, jangan kamu píkír dí dalamnya hanya berísí senang-senang dan bahagía semata, karena pertengkaran, masalah, dan bahkan kejenuhan akan kamu temuí dí kemudían harí.

Apakah ítu wajar? íya sangatlah wajar, bahkan darí sítulah nantínya kamu akan mengertí bahwa perníkahan ítu sebenarnya sebuah perjuangan, kerja sama, dan ajang untuk menyatukan keíngínan menjadí satu tujuan dalam rídho-Nya.


Sebab memang berumah tangga ítu tídak akan selamanya índah sepertí dí fílm-fílm, dímana sí peran utama salíng suka dan salíng sayang lalu meníkah hídup bahagía, tídak.

Karena pada akhírnya kamu akan menemukan fase dímana kamu akan merasa hambar, jenuh, seakan bíasa, dan dísítulah kesabaran díbutuhkan agar keduanya tetap salíng mengíkat janjí.

Mustahíl Hubungan Perníkahan Tídak Akan Bertemu Dengan Títík Jenuh, Karena Kejenuhan Merupakan Salah Satu Ujían Kebersamaan

Maka mustahíl hubungan perníkahan ítu tídak akan bertemu dengan yang namanya títík jenuh, dan mustahíl perníkahan ítu tídak mengalamí cekcok, walau hanya sekedar adu mulut sederhana dan díem-díeman karena suatu hal.

Lagípula rasa jenuh ítu bukanlah sesuatu yang buruk, bíla yang merasakannya pandaí mengolah rasa híngga akhírnya berubah menjadí perasaan sayang yang kían besar.

Rasa Jenuh Akan Hínggap Dísalah Satu Pasangan, Maka Jangan Heran Bíla Tíba-tíba Pasanganmu Berubah Terhadapmu

Sebaík apapun keadaan rumah tangga, pastí pada akhírnya akan díhínggapí rasa jenuh juga, salah satu pasangan akan merasa bahwa keadaan sudah tídak sepertí dulu lagí, dan tetap saja yang demíkían ítu adalah hal yang wajar.
Maka jangan merasa heran bíla tíba-tíba pasanganmu berubah terhadapmu, atau kamu merasa ada sedíkít perubahan pada pasaganmu, karena semua ítu wajar dan akan kembalí normal tatkala kamu mampu menundukkan hatímu dengan kesabaran.

Tídak Ada yang Aneh Bíla Rasa Jenuh Ítu Datang, Karena Dísítulah Jalan Untukmu Merenung Sejenak Untuk Belajar Lebíh Bersyukur

Lebíh tepatnya tídak ada yang aneh bíla rasa jenuh datang menghínggapí keadaan rumah tangga yang awalnya adem ayem, karena fase jenuh ítu memang akan menyerang sewaktu-waktu.

Tetap syukurí dan bílah hatí dengan rasa sabar, karena dísítulah sebenarnya jalan untukmu merenung sejenak untuk belajar lebíh lunak memahamí híngga akhírnya tercíptalah syukur yang lebíh baík lagí.

Tídak Ada yang Salah Dengan Rasa Bosan, Asal Kamu Tídak Mencarí Celah dí Dalam Kebosanan dan Mencarí Penghíbur Mata Sesaat

Tídak ada yang salah dengan rasa bosan, karena bosan adalah perjalanan alamíah rasa dalam kebersamaan, asal kamu sendírí tídak mencarí celah dí dalam kebosananmu dan mencarí penghíbur mata sesaat.
Sebab rasa bosan ítu akan menjadí salah bahan boemerang dalam rumah tanggamu, bíla kamu menyíkapínya dengan píndah haluan dan díam-díam menjalín hubungan dengan orang laín.

Kejenuhan dan Rasa Bosan Ítu Hal Wajar, Sebab Ítulah Mengapa Kamu Harus Benar-benar Pandaí Menjaga Rasa Sabarmu

Maka íngatlah dengan bíjak, kejenuhan ítu adalah títík yang wajar dalam hubungan rumah tangga, tapí kamu harus mampu berdamaí mencarí solusí dengan terus mengíngat semua yang dílewatí bersama selama íní dengan bíjaksana.

Karena dísítulah kamu akan menemukan jawabannya, dísítulah kamu akan melunak dengan rasa syukur, dan dísítulah kamu akan sadar bahwa jenuh ítu tídak akan berlama-lama jíka pemílíknya benar-benar pandaí menjaga rasa sabar.

Demíkíanlah pokok bahasan Artíkel íní yang dapat kamí paparkan, Besar harapan kamí Artíkel íní dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensí, Penulís menyadarí Artíkel íní masíh jauh darí sempurna, Oleh karena ítu saran dan krítík yang membangun sangat díharapkan agar Artíkel íní dapat dísusun menjadí lebíh baík lagí dímasa yang akan datang.

Sejarah Qurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Qurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Kisah atau sejarah qurban berawal dari persitiwa Nabi Ibrahim yang akan menyembelih putranya Nabi Ismail. Kemudian disyiarkan oleh Nabi terkahir Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk menyembelih qurban di hari raya Haji atau Idul Adha. Beginilah sejarah qurban dimulai dari kisah Nabi Ibrahim sa dan nabi Ismail sa.

Telah dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim tidak memiliki anak hingga di masa tuanya, lalu beliau berdoa kepada Allah.

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS Ash-Shafaat [37] : 100)
Kemudian Allah memberikan kepadanya kabar gembira akan lahirnya seorang anak yang sabar. Dialah Ismail, yang dilahirkan oleh Hajar. Menurut para ahli sejarah, Nabi Ismail lahir ketika Nabi Ibrahim berusia 86 tahun. Wallahu a’lam.

Nabi Ibrahim kemudian membawa Hajar dan Ismail, yang waktu masih bayi dan menyusu pada ibunya, ke Makkah. Pada saat itu di Makkah tidak ada seorang pun dan tidak ada air. Nabi Ibrahim meninggalkan mereka disana beserta geribah yang di dalamnya terdapat kurma serta bejana kulit yang berisi air.

Setelah itu Nabi Ibrahim berangkat dan diikuti oleh Hajar seraya berkata,
“Wahai Ibrahim, kemana engkau hendak pergi, apakah engkau akan meninggalkan kami sedang di lembah ini tidak terdapat seorang manusia pun dan tidak pula makanan apapun?”

Pertanyaan itu diucapkan berkali-kali, namun Nabi Ibrahim tidak menoleh sama sekali, hingga akhirnya Hajar berkata kepadanya: “Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan ini?”

“Ya.” Jawab Nabi Ibrahim

“Kalau begitu kami tidak disia-siakan.” Dan setelah itu Hajar pun kembali.
Ibrahim pun berangkat sehingga ketika telah jauh sampai di Tsamiyah, beliau pun menghadapkan wajahnya ke Baitullah dan berdoa:

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim [14] : 37)

Dan Hajar pun menyusui Ismail dan minum dari air yang tersedia. Sehingga ketika air yang ada dalam bejana sudah habis, maka ia dan puteranya pun merasa haus. Lalu Hajar melihat puteranya merengek-rengek. Kemudian ia pergi dan tidak tega melihat anaknya tersebut. Maka ia mendapatkan Shafa merupakan bukit yang terdekat dengannya. Lalu ia berdiri di atas bukit itu dan menghadap lembah sembari melihat-lihat adakah orang di sana, tetapi ia tidak mendapatkan seorang pun disana.

Setelah itu ia turum kembali dari Shafa dengan susah payah sehingga sampai di lembah. Lalu ia mendatangi bukit Marwah lalu berdiri disana seraya melihat-lihat adakah orang disana. Namun ia tidak mendapatkan seorang pun disana. Ia lakukan itu – berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwah – sebanyak tujuh kali.

Setelah mendekati Marwah ia mendengar sebuah suara. Ia pun berkata, “Diam!” Maksudnya untuk dirinya sendiri. Kemudian ia berusaha mendengar lagi hingga ia pun mendengarnya.

“Engkau telah memperdengarkan. Adakah engkau dapat menolong?”

Tiba-tiba ia mendapati Malaikat di dekat sumber air Zamzam. Kemudian Malaikat itu menggali tanah dengan tumitnya sehingga muncullah air.

Selanjutnya Ibunda Ismail membendung air dengan tangannya dan menciduknya dan air bertambah deras.

Nabi Muhammad bersabda:

“Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Ibu Ismail, jika saja ia membiarkan Zamzam – atau Beliau berkata: ‘seandainya dia tidak menciduk airnya- niscaya Zamzam menjadi mata air yang mengalir.”

Kemudian ibunda Ismail minum dari air itu dan menyusui anaknya.

Ismail tumbuh menjadi besar dan belajar Bahasa Arab di kalangan Bani Jurhum. Hingga pada suatu hari, ayahnya, Nabi Ibrahim datang menjumpainya. Allah mengisahkannya di dalam Al-Qur’an:

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersamasama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” (QS Ash-Shafaat [37] : 102)

Nabi Ibrahim datang menjumpai anaknya untuk menyampaikan perintah Allah agar menyembelihnya. Bisakah kalian bayangkan teman-teman? Setelah menunggu bertahun-tahun, Nabi Ibrahim baru dikaruniai anak di usia tuanya. Lalu beliau diperintahkan untuk meninggalkan anak dan isterinya di suatu tempat asing yang jauh darinya dan tidak berpenghuni. Meskipun sangat besar kecintaan beliau kepada keluarganya, namun beliau seorang yang teguh dan taat terhadap perintah Allah. Tidak sedikitpun beliau bergeming, bahkan bersegera ketika Allah memerintahkannya.

Nabi Ismail pun menjawab:

“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (QS Ash-Shafaat [37] : 102)

Nabi Ismail meminta ayahnya untuk mengerjakan apa yang Allah perintahkan. Dan beliu berjanji kepada ayahnya akan menjadi seorang yang sabar dalam menjalani perintah itu. Sungguh mulia sifat Nabi Ismail. Allah memujinya di dalam Al-Qur’an:

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quraan. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.” (QS Maryam [19] : 54)

Allah melanjutkan kisahnya di dalam Al-Qur’an:
“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).” (QS Ash-Shafaat [37] : 103)

5 Hal yang disesali orang yang telah meninggal

☘1. Mati Karena Tidak Bersedekah
Sedekah bukan hanya dalam bentuk materi saja, tapi kata Rasulullah kepada sahabatnya, perbuatan baik kepada orang lain dan makhluk yang ada didunia adalah sedekah. Contohnya, membantu saudara yang sedang kesusahan, berkata baik kepada sesamanya, membantu membersihkan masjid. Senyum kepada orang lain dan masih banyak contoh yang lainnya.

☘2. Tidak Pernah Mendengarkan Orang Yang Mengingatkan
Dalam Al-Qur'an surah Al'Ashr telah dijelaskan, bahwa manusia semua dalam keadaan merugi kecuali mereka yang saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, tentunya dia membutuhkan nasihat untuk kembali ke jalan yang benar.

☘3. Tidak Menegakkan Shalat Ketika Sehat Maupun Sakit.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya.”

☘4. Orang Yang Memutus Silaturrahim
Rasulullah selalu memerntahkan kita untuk selalu menjaga silaturrahim kepada siapa saja. Karena silaturrahim mampu memperat persaudaraan dintara sesama. Ada banyak keuntungan jika kita menjaga silaturrahim selain memperbanyak saudara, kita bisa saling mendoakan, saling membantu dan sebagainya. Kerabat atau sahabat kita yang shaleh nantinya juga bisa menolong kita saat berada di akhirat kelak.

☘5. Tidak Pernah Berdakwah
Dakwah adalah jalan ibadah untuk mengajak orang lain kepada kebaikan. dakwah bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Jadi berdakwah tidak harus berdiri diatas podium, tidak harus dilihat jutaan umat, atau tidak hanya di masjid.
🙏🙏

Gunung Bersejarah dalam Islam



❤Jabal Uhud
Jabal Uhud adalah bukit terpanjang di Madinah yang membentang 6 km. Nama Jabal Uhud bisa diartikan sebagai bukit yang menyendiri. Berbeda dengan umumnya bukit dan gunung di Madinah yang saling menyambung, Jabal Uhud tidak bersambungan.
Jabal Uhud menjadi saksi bisu dari Perang Uhud di tahun 625 silam. Sebanyak 70 orang syuhada gugur dan dimakamkan di sana. Dahulu Nabi Muhammad  kerap ziarah ke Jabal Uhud. Sehingga kemudian umat Muslim yang ke Tanah Suci untuk umroh atau haji pun kerap datang ke Jabal Uhud untuk berziarah.

❤Jabal Rahmah
Gunung batu ini terletak di bagian timur Padang Arafah di Makkah. Gunung ini menjadi saksi abadi pertemuan Adam dan Hawa setelah ratusan tahun berpisah setelah diturunkan Allah dari surga. Di tempat ini Rasulullah menerima wahyu yang terakhir, yaitu Surah al-Maidah ayat 3. Turunnya ayat ini membuat para sahabat bersedih karena mereka merasa akan kehilangan Rasulullah. Dan memang, tak berapa lama kemudian Rasulullah wafat.

❤Jabal Nur
Di Jabal Nur terdapat sebuah gua yang sangat bersejarah, yaitu Gua Hira. Di gua inilah Rasulullah sering menyepi dan merenung. Hingga akhirnya Allah menurunkan wahyu pertama kenabiannya di gua ini, yaitu Surah al-'Alaq ayat 1 sampai 5, tepatnya pada 17 Ramadhan.

❤Jabal Tsur
Jabal Tsur atau Gunung Tsur memiliki sejarah tinggi. Di Gua Tsur yang terdapat di gunung ini, Rasulullah pernah bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy saat berhijrah dari Makkah ke Madinah. Saat itu Rasulullah ditemani oleh Abu Bakar Ash Shidiq.

🌸Tata Cara Sholat Subuh dan Bacaannya Beserta Qunut Sampai Dengan Keutamaannya🌸

Bismillahirrahmaanirrahiim 💕

🌸Tata Cara Sholat Subuh dan Bacaannya Beserta Qunut Sampai Dengan Keutamaannya🌸

Seperti yang kita tahu bahwa sholat adalah tiang agama dan juga sebagai penghubung antara manusia dengan Allah SWT. Seperti yang dikatakan oleh Hadist riwayat Al Baihaqi,

Sholat adalah tiang agama, maka dari itu barangsiapa mendirikan nya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu.

Sehingga jika kita tidak menunaikan sholat, apalagi sholat wajib maka gugurlah iman kita secara perlahan. Sholat subuh termasuk ke dalam sholat wajib 5 waktu yang harus ditunaikan oleh setiap umat muslim. Sholat subuh juga bisa dikatakan sebagai sholat yang mengawali sholat wajib lainnya karena dilakukan pada saat pagi buta atau sebelum matahari terbit yaitu kurang lebih pada pukul 04.45 di pagi hari. Karena dilakukan saat pagi hari, sholat subuh dipercaya membawa dampak baik bagi tubuh terutama kesehatan. Tak hanya itu, sholat subuh merupakan sholat yang mulia karena disaksikan oleh para malaikat. Hal ini sekaligus telah Allah firmankan di dalam surat surat Al-Isra Ayat 78, seperti di bawah ini,

Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).

Itu artinya malaikat akan menjadi saksi atas ketaqwaan kalian kepada Allah SWT karena telah mendirikan sholat subuh yang pada dasarnya sulit dilakukan oleh sebagian umat muslim yang lainnya. Sebagian lebih memilih tidur dibandingkan mendirikan sholat. Namun tahukah kalian tentang keutamaan sholat subuh itu sendiri? Berikut ini akan disimak mengenai tata cara sholat subuh beserta keutamaannya yang luar biasa.

Tata Cara Sholat Subuh
1. Berwudhu

2. Membaca niat

Sebagai imam

Ushallii fardash-shubhi rak ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillahi ta ala

Artinya,
Saya niat sholat fardhu subuh sebanyak dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta ala.

Sebagai makmum

Ushallii fardash-shubhi rak ataini mustaqbilal qiblati makmuuman lillahi ta ala

Artinya, Saya niat sholat fardhu subuh sebanyak dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah ta ala.

Sendirian

Ushallii fardash-shubhi rak ataini mustaqbilal qiblati adaa an lillahi ta ala

Artinya, Saya niat sholat fardhu subuh sebanyak dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta ala.

3. Takbiratul ikhram

4. Membaca doa iftitah

5. Membaca surat Al-Fatihah

6. Membaca salah satu surat Al-Quran

7. Ruku dan membaca doanya

8. I tidal (membaca doanya)

9. Sujud (membaca doanya)

10. Duduk diantara dua sujud (membaca doanya)

11. Sujud (membaca doanya)

12. Melaksanakan rakaat kedua

13. Membaca Al-Fatihah

14. Membaca salah satu surat Al-Quran yang lainnya

15. Ruku

16. I idal

17. Membaca doa Qunut.

Ketika membaca do a qunut, posisi tubuh masih berdiri dengan posisi tangan sambil berdoa sambil membaca doa qunut. Berikut ini adalah bacaan Qunut ketika sholat subuh.

Allohummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fii man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laayuqdhaa alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit. Wa laa ya izzu man aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta aalait. Fa lakal-hamdu alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.

Artinya,
Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan periharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.

18. Takbir.  Setelah selesai membaca do a Qunut dilanjutkan dengan Takbir dengan mengucap Allahu Akbar. Kemudian dilanjutkan dengan sujud

19. Sujud

20. Duduk di antara dua sujud

21. Sujud

22. Tasyahud akhir

23. Salam

24. Berdzikir dan berdoa

Keutamaan Sholat Subuh
Ilustrasi berdoa (credit: Shutterstock)

Seperti yang dilansir dari muslim.or.id, ada beberapa keutamaan sholat subuh yang kita kerjakan diantaranya:

Kunci untuk masuk surga

Melaksanakan sholat subuh tanpa melewatkannya sekali pun akan mengantarkan kita kepada jalan menuju surga. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,

Barangsiapa yang mengerjakan sholat bardain (sholat subuh dan ashar) maka dia akan masuk surga. (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)

Menjauhkan kita dari neraka

Sholat subuh juga bisa kita gunakan sebagai perisai untuk menghindarkan kita dari siksaan api neraka. Rasulullah SAW pernah bersabda,

Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan sholat sebelum matahari terbit (yaitu sholat subuh) dan sholat sebelum matahari tenggelam (sholat ashar). (HR Muslim no. 634)

Allah SWT menjamin rasa aman kita

Kita juga akan berada dalam jaminan Allah SWT yang pastinya akan memelihara rasa aman kita dari hal-hal buruk dunia dan akhirat. Rasulullah berkata dalam sebuah hadits,

Barangsiapa yang sholat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya degan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam. (HR. Muslim no. 163)

Setara dengan sholat semalam penuh

Ganjaran yang akan diberikan kepada kita atas amalan sholat subuh adalah pahala yang sama dengan sholat semalam penuh. Hal ini membuktikan bahwa sholat subuh memiliki keutamaan yang luar biasa. Rasulullah bersabda,

Barangsiapa yang sholat isya berjamaah maka seolah-olah dia telah sholat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang sholat subuh berjamaah maka seolah-olah dia telah sholat seluruh malamnya. (HR. Muslim no. 656)

Malaikat menjadi saksinya

Dan inilah keutamaan sholat subuh yang tidak kalah luar biasa dari keutamaan-keutamaan yang lainnya. Karena dengan hadirnya malaikat yang menyaksikan kita melakukan ibadah sholat subuh, menunjukkan betapa mulia nya waktu subuh itu sehingga Rasulullah pun berkata demikian,

Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada sholat fajar (subuh). (HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no. 632)

Nah, itulah tata cara sholat subuh yang benar di mata Islam dan sebagai umat muslim yang taat sangat bagi kita untuk mempelajari tata cara sholat dengan benar serta keutamaan dari sholat yang kita tunaikan itu sendiri. Sekian 🌿
Semoga bermanfaat.☘☘
🙏🙏

Akibat Meninggalkan Shalat Jum’at

Kewajiban shalat Jum’at ditunjukkan dalam ayat,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah.” (QS. Al Jum’ah: 9). Kata kebanyakan pakar tafsir, yang dimaksud ‘dzikrullah’ atau mengingat Allah di sini adalah shalat Jum’at. Sa’id bin Al Musayyib mengatakan bahwa yang dimaksud adalah mendengar nasehat (khutbah) pada hari Jum’at. (Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, 8: 265)
Dikuatkan lagi dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِى جَمَاعَةٍ إِلاَّ أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَوِ امْرَأَةٌ أَوْ صَبِىٌّ أَوْ مَرِيضٌ
(Shalat) Jum’at adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim dalam jama’ah kecuali bagi empat orang: budak yang dimiliki, wanita, anak kecil dan orang yang sakit.” (HR. Abu Daud no. 1067. Kata Syaikh Al Albani, hadits ini shahih)
Begitu pula disebutkan dalam sabda lainnya,
رَوَاحُ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ
Pergi (shalat) Jum’at adalah wajib bagi setiap orang yang telah mimpi basah.” (HR. An Nasai no. 1371. Kata Syaikh Al Albani, hadits ini shahih)

Lalu bagaimana jika seseorang meninggalkan shalat Jum’at? Apa akibat yang menimpa dirinya?

Guru kami, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir Al Barrok hafizhohullah ditanya, “Apa akibat yang diperoleh orang yang tidak menghadiri shalat Jumat? Apa hadits yang menerangkan hal tersebut?
Jawab Syaikh hafizhohullah,
Shalat Jum’at adalah shalat yang wajib bagi orang yang tidak memiliki uzur. Barangsiapa meninggalkannya, ia terjerumus dalam dosa besar. Barangsiapa yang meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali karena meremehkannya, hatinya akan tertutupi. Dan ia termasuk orang-orang yang lalai. Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab shahihnya dari Abu Hurairah dan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, keduanya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata ketika beliau memegang tongkat di mimbarnya,
لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ
Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat jumat menghentikan perbuatannya. Atau jika tidak Allah akan menutup hati-hati mereka, kemudian mereka benar-benar akan tergolong ke dalam orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim no. 865)
Dalam hadits lain disebutkan,
مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ
Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali karena lalai terhadap shalat tersebut, Allah akan tutupi hatinya.” (HR. Abu Daud no. 1052, An Nasai no. 1369, dan Ahmad 3: 424. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih). Ini akibat yang menimpa hati. Musibah ini lebih bahaya dari akibat yang menimpa jasad atau kulit seseorang.
Sedangkan hukuman duniawi, hendaklah ulil amri (penguasa) memberi hukuman pula bagi orang yang meninggalkan shalat Jum’at tanpa ada uzur agar mencegah tindak kejahatan mereka. Hendaklah setiap muslim bertakwa pada Allah, janganlah sampai ia melalaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan. Jika seseorang lalai dalam demikian, maka ia akan menuai petaka dari Allah. Jagalah perintah Allah, niscaya pahala Allah akan diraih. Dan Allah akan beri karunia kepada siapa saja yang Dia kehendaki. [Sumber fatwa: ahlalhdeeth.com]

Kategori

Kategori