Manusia dewasa memerlukan fosfor sebanyak 550 mg per hari. Hati-hati, jangan sampai Anda mengonsumsi fosfor lebih dari yang dibutuhkan karena akan menyebabkan diare dan sakit perut. Dalam jangka waktu lama, kadar fosfor yang tinggi di dalam tubuh dapat membuat kadar kalsium di
dalam tubuh berkurang, dan pada akhirnya dapat berisiko kepada tulang yang mudah retak dan patah.
Kebutuhan fosfor akan berbeda-beda bagi tiap orang sesuai kondisi fisik mereka. Ketika Anda mengonsumsi fosfor dalam kadar rendah, tubuh mampu menyerapnya sebesar 80 hingga 90 persen.
Namun, jika Anda mengonsumsinya lebih dari 10 mg/kg/hari, maka yang akan diserap tubuh hanya 70 persen. Normalnya, kadar fosfor pada dewasa adalah 2.5-4.5 mg/dl. Bayi dan anak-anak membutuhkan fosfor 50 persen dan 30 persen lebih tinggidibandingkan orang dewasa karena efek hormon pertumbuhan.
Beginilah Hiperfosfatemia Dapat Terjadi
Berbicara mengenai fosfor, terdapat kondisi yang bernama hiperfosfatemia. Hiperfosfatemia adalah kondisi ketika tubuh mengalami kelebihan fosfor. Seorang penderita gagal ginjal biasanya akan mengalami hiperfosfatemia karena ketidakmampuan tubuhnya dalam membuang fosfor secara alami melalui ginjalnya yang terluka. Sedangkan bagi non penderita gagal ginjal, hiperfosfatemia bisa disebabkan oleh kebanyakan mengonsumsi makanan yang mengandung fosfor, seperti produk makanan olahan berbahan dasar susu. Tubuh dianggap mengalami hiperfosfatemia jika mengandung fosfor 5 mg/dl (pada orang dewasa) dan 7 mg/dl (pada anak-anak).
Kemungkinan lain yang dapat menyebabkan hiperfosfatemia adalah hipoparatiroidisme. Meski begitu, hipoparatiroidisme adalah salah satu gangguan hormon paratiroid yang jarang terjadi.
Pada leher manusia terdapat empat kelenjar paratiroid yang berukuran sebesar satu butir beras.
Disebut kelenjar paratiroid karena letaknya berdekatan dengan kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid ini menghasilkan hormon paratiroid. Fungsi hormon tersebut adalah membantu memantau kadar fosfor, vitamin D, dan kalsium di dalam darah dan tulang agar tetap berada dalam kadar yang tepat.
Ketika kelenjar paratiroid menghasilkan terlalu sedikit hormon paratiroid, terjadi gangguan yang disebut hipoparatiroidisme. Ketika terjadi kondisi ini, kadar kalsium di dalam darah menurun (keadaan ini disebut dengan hipokalsemia) dan sebaliknya kadar fosfor meningkat. Inilah yang menyebabkan hiperfosfatemia.
Terjadinya hiperfosfatemia juga dapat disebabkan oleh penyakit lain. Beberapa penyakit yang terkait dengan hiperfosfatemia:
- Pernah menjalani operasi atau radiasi pada leher yang menyebabkan hipoparatiroidisme.
- Memiliki riwayat hipertensi sebagai salah satu penyebab gagal ginjal.
- Kelebihan asupan susu dan vitamin D dalam jangka panjang.
- Riwayat keluarga berpenyakit diabetes mellitus.
- Gangguan hematologi atau metabolik.
- Tumor tulang, leukemia, limfoma, dan sebagian kanker lainnya.
- Seseorang yang menjalani kemoterapi.
- Penderita gangguan iskemik pada usus.
- Sakit yang berhubungan degan luka bakar dan cuaca
Pada saat mengalami hiperfosfatemia, penderita lebih merasakan tanda-tanda yang berkaitan dengan penyebab terjadinya kondisi tersebut. Penderita akan merasakan mual, muntah, sesak napas, kelelahan, dan gangguan tidur. Namun, sebagian besar penderita justru tidak mengalami tanda-tanda apapun. Hanya kadang-kadang mereka merasa kesemutan, kram otot, nyeri sendi, dan nyeri tulang yang merupakan tanda-tanda hipokalsemia.
Fosfor adalah mineral penting bagi tubuh. Namun konsumsi makanan atau suplemen yang mengandung fosfor tetap harus dibatasi karena jangan sampai terlalu banyak mengonsumsinya untuk menghindari risiko-risiko yang mungkin terjadi.
EmoticonEmoticon