Sedikitnya
26 orang meninggal dunia karena menenggak minuman keras (miras) oplosan
di Yogyakarta, awal Februari 2016. Minuman keras tersebut merupakan
oplosan (campuran) dari beberapa bahan yang dibuat dengan resep
asal-asalan, yang penting berbentuk minuman.
Peminum miras
sebenarnya sadar bahwa miras dapat mengganggu kesehatan, tapi mereka
tetap tidak peduli, karena tujuan mereka minum untuk lari dari
kenyataan. Mereka takut menghadapi cobaan hidup lalu mencoba mencari
cara untuk melepaskan diri dari cobaan tersebut.
Dampak miras
sangat berbahaya bagi kehidupan, bahkan miras lebih berbahaya daripada
narkoba. Kenapa miras lebih berbahaya? Karena selama seseorang menenggak
miras lalu mabuk, dia tidak ingat semua yang dilakukannya, hilang
kesadarannya. Dia bisa merusak segala sesuatu yang ada di sekelilingnya,
dia juga bisa berbuat kriminal terhadap orang lain.
Sedangkan orang
“fly” karena narkoba biasanya hanya tergeletak tak berdaya.
Secara
umum, minum miras akan menurunkan kemampuan berpikir dan gangguan
perilaku. Orang yang mabuk menandakan dia telah hilang kesadaran,
mengkonsumsi lebih banyak lagi akan menyebabkan kejang, bahkan meninggal
dunia.
Kesehatan pecandu miras akan menurun dengan ditandai dari
kulit kusam dan mudah iritasi, umur tulang lebih pendek dari orang
normal, kerusakan sistem reproduksi, penyebab kebutaan, otak dan sistem
syaraf, hati, jantung, dan ginjal.
Menyembuhkan orang yang sudah
kecanduan alkohol cukup sulit, karena tidak bisa langsung lepas 100%
dengan miras, prosesnya lumayan panjang dan butuh pendampingan dokter.
Sudah
ribuan tahun lalu agama melarang orang minum miras, tidak hanya miras
tapi segala sesuatu yang bisa memabukkan. Agama Islam telah mencantumkan
larangan tersebut dalam kitab sucinya di surat A- Maiidah: 90-91, dan
beberapa sabda dari utusanNya, Nabi Muhammad.
Salah satu sabda beliau
mengungkapkan bahwa orang yang dilaknat Allah adalah orang yang
meminumnya, menuangkannya, penjualnya, pembelinya, orang yang
memerasnya, orang yang mengambil hasil perasannya, kurirnya, dan orang
yang minta diantarkan. Selain itu seorang muslim yang minum miras dan
sejenisnya, shalatnya tidak akan diterima selama 40 hari.
Bila
agama sudah melarang miras pasti ada kebaikan terkandung di dalamnya.
Terbukti miras lebih banyak merugikan daripada memberi manfaat, baik
untuk pribadi maupun lingkungan sekitarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon