Meski bercinta merupakan kebutuhan pasangan suami istri demi
mempererat hubungan, namun tidak dianjurkan bercinta ketika istri daiam
keadaan haid. Pasalnya, dapat menimbulkan dampak-dampak seperti penyakit
kista cokelat atau endometriosis, infeksi, serta penularan penyakit
seksual. Mengapa demikian?
Bagi pasangan suami istri, bercinta atau berhubungan intim dapat
mempererat hubungan dan keharmonisan rumah tangga. Tetapi membuat
hubungan tetap bergairah, hangat dan romantis bukan suatu perkara yang
mudah. Waktu-waktu bercinta harus disesuaikan dengan kondisi pasangan.
Adakalanya ketika istri sedang datang bulan atau menstruasi atau haid,
justru gairah pasangan sedang bergejolak. Padahal, ketika haid tidak
dianjurkan melakukan hubungan suami istri.
Haid atau menstruasi adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim yang
terjadi sebulan sekali. Haid terjadi karena luruhnya lapisan dinding
rahim bagian dalam yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel teiur
yang tidak dibuahi. Wanita yang kondisi hormonnya normal pasti akan
mengalami haid. Biasanya haid yang normal berlangsung selama 5-8 hari
atau 3-10 hari juga masih dikatakan normal. Jarak normal menstruasi dari
bulan ini ke bulan selanjutnya adalah 2-3 minggu.
Banyak pasangan menghindari hubungan seksual ketika haid. Namun, tak
sedikit wanita yang justru gairahnya lebih besar ketika datang bulan.
Bahkan bagi sebagian wanita berhubungan intim saat haid dapat
meringankan sakit akibat pre-menstrual syndrome (PMS) dan ketika haid
terjadi.
Ketika berhubungan seksual, biasanya wanita mengalami orgasme atau
puncak kenikmatan. Ketika orgasme inilah meringankan rasa sakit akibat
haid seperti kram. Selain itu, ketika orgasme seseorang akan melepaskan
hormon endorfin. Endorfin adalah hormon yang bisa membuat seseorang
merasa senang, sehingga bisa meredakan depresi ataupun bad mood. Di
samping itu, ketika berhubungan seks saat haid dianggap dapat memberikan
kepuasan lebih. Pasalnya, perubahan hormon yang terjadi pada wanita
yang sedang haid membuat mereka lebih bergairah.
Berbahaya. Meski dianggap lebih menggairahkan, namun menurut dr.
Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, M.Kes, dokter spesialis kandungan dan
kebidanan, melakukan hubungan intim saat wanita sedang mengalami haid
sangat berbahaya bagi kedua belah pihak, terutama bagi wanita. Secara
medis berhubungan intim saat haid dapat menyebabkan terjadinya kista
cokelat atau kista endometriosis.
Endometriosis adalah penyakit karena tumbuhnya jaringan dinding rahim di
luar rahim, yaitu di rongga perut, seperti di ovarium, tuba falopii,
jaringan yang menunjang uterus, daerah di antara vagina dan rectum,
serta di kandung kemih. Gejala penyakit endometriosis adalah sakit saat
menstruasi, nyeri saat berhubungan intim dan berkurangannya kesuburan.
Berhubungan intim ketika haid dapat mendorong aliran darah yang
mengandung sel-sel dinding rahim kembali ke saluran telur dan rongga
perut. Akibatnya, dapat tumbuh di tempat yang tidak sebenarnya. Hal
tersebut sangat berbahaya. Jika berhubungan intim tetap dilakukan ketika
menstruasi, maka kemungkinan terjadi kista endometriosis semakin besar.
Kista endometriosis ini bisa menyebabkan nyeri saat haid hingga
kemandulan atau infertilitas.
Akibat lain yang timbul akibat berhubungan intim saat haid adalah risiko
terjadinya infeksi. Pasalnya ketika haid terjadi inovulasi atau telur
yang tidak terbuahi, sehingga dinding rahim mengalami peluruhan dalam
wujud darah yang mengalir (menstruasi atau haid). Saat peluruhan ini
terjadi kontraksi yang muncul sebagai nyeri yang dirasakan wanita.
Selain itu, darah yang keluar ini bisa menjadi penularan bakteri jika
terjadi senggama atau intercourse. Akibatnya, bisa menyebabkan infeksi
pada saluran kemih, sperma dan prostat.
Dampak lainnya akibat berhubungan intim ketika haid adalah timbulnya
penyakit menular seksual (PMS) bagi pria maupun wanita. Pasalnya,
kebersihan saat haid menjadi sangat penting. Pada saat wanita mengalami
haid maka leher rahim terbuka, sehingga berbagai kotoran dan bakteri
bisa masuk lebih dalam secara leluasa sehingga masuk ke dalam rongga
pinggul.
Karena saat haid leher rahim terbuka maka akibatnya bakteri dari luar
bisa lebih leluasa masuk bila terjadi senggama. Selanjutnya bisa
terjangkit penyakit menular baik untuk pria maupun wanita, seperti
infeksi HIV/AIDS, hepatitis dan Iain-Iain. Dampak lainnya bercinta saat
haid adalah mati mendadak. Mati mendadak bisa terjadi karena saat
bercinta dapat membawa gelembung udara masuk ke dalam pembuluh darah
yang terbuka.
Yang Harus Diperhatikan. Meski secara medis bercinta saat haid itu
berbahaya, namun tetap saja ada pasangan suami istri yang ingin
melakukan hubungan intim saat haid. Jika kondisi tersebut terjadi maka
sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini agar tidak terjadi dampak
yang membahayakan, antara lain:
Bicarakan dengan pasangan. Tidak semua orang berpendapat bahwa bercinta
saat haid adalah hal yang baik. Jika sang suami menginginkan bercinta
namun istri sedang haid, sebaiknya bicarakan baik-baik dengan istri.
Pasalnya, tidak semua wanita merasa nyaman melakukan hubungan seksual
saat sedang haid.
Menggunakan pelindung berupa kondom saat melakukan hubungan intim ketika
sedang haid. Tujuan dari penggunaan pelindung seperti kondom ketika
melakukan hubungan intim saat haid dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya penularan penyakit melalui kontaminasi darah haid.
Sebaiknya bercinta dilakukan ketika seorang wanita keluar darah haidnya
sedikit. Biasanya terjadi di hari terakhir atau hari-hari ketika akan
selesai had. Jika seseorang merasa bahwa hari ke-3 hingga nan ke-5
darahnya lebih sedikit dibandingkan dengan darah haid pada hari pertama
dan ke-2, maka sebaiknya tidak melakukan hubungan intim pada dua hari
pertama tersebut.
Bagi suami, ketika bercinta sebaiknya menghindari penetrasi secara kuat
dan beriebihan. Pasalnya, hal tersebut akan menimbulkan rasa sakit dan
nyeri pada rahim istri.
Hindari melakukan foreplay atau pemanasan dengan menggunakan tangan.
Pasalnya, hal tersebut dapat menimbulkan iritasi pada organ intim
wanita.
Demi kenyamanan, ketika bercinta saat haid sebaiknya dilakukan di kamar
mandi di tengah guyuran air sehingga darah haid akan segera terbuang
bersama air yang mengalir.
Setelah melakukan hubungan suami istri, sebaiknya segera membersihkan organ intim pria maupun wanita hingga benar-benar bersih.
Posisi bercinta tertentu ketika sedang haid dapat memuaskan pasangan, di antaranya:
Standing atau berdiri. Posisi berdiri diyakini sangat baik dilakukan
saat berhubungan intim ketika pasangan sedang haid. Posisi ini dapat
dengan mudah mengakses area G-spot dan membuat wanita mengalami orgasme
yang fantastis.
Misionaris. Posisi bercinta misionaris sangat sederhana dan ideal
dilakukan saat pasangan mengalami haid. Posisi ini dipercaya dapat
mengurangi rasa sakit atau kram yang dialami pasangan saat haid. Namun
tetap harus dilihat situasi pasangan yang sedang haid.
Spoon atau sendok. Posisi sendok merupakan posisi seks yang efektif dan
sederhana dilakukan selama masa haid. Sebab penetrasi yang dilakukan
bisa memudahkan pria untuk memuaskan pasangannya. Tak hanya itu, rasa
sakit yang dialami juga bisa berkurang apabila bercinta dilakukan dengan
perlahan-lahan. Saat gairah bercinta muncul tapi kram akibat menstruasi
masih dirasakan, gaya bercinta spooning merupakan posisi yang ideal
bagi Anda.
EmoticonEmoticon