Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan
menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS Al
Baqarah:45-46)
Kita sering kali mencari pertolongan
ke sana ke mari saat kita ditimpa masalah, namun kita (mungkin hanya saya),
malah sering lupa untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT melalui shalat dan
shabar. Shalat adalah bukti ketundukan kita kepada Allah SWT, shalat adalah
do’a, shalat adalah ibadah yang bukan hanya memuji Allah SWT tetapi juga berisi
permintaan-permintaan kita kepada Allah SWT.
Alangkah indahnya dalam sujud dan
ruku’ kita mensucikan dan memuji Allah sebagai simbol ketundukan dan ketaatan
kita kepada Allah SWT. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, jangankan kepada
makhluq-Nya yang tunduk dan taat, bahkan kepada orang-orang yang membangkang
pun dengan segala kesombongannya, Allah masih tetapi memberikan nikmat tiada
tara.
Mungkin kita perlu membenahi shalat
kita, agar sesuai dengan syariat dan menjalankannya dengan penuh kekhusyuan.
Kita seharusnya malu jika masih setengah-setengah menjalankan shalat,
mengabaikannya, tidak peduli apakah shalat kita sudah benar atau tidak, dan
shalat hanya penggugur kewajiban.
Sudahkah shalat kita sesuai syariat?
Sudahkah kita yakin bahwa shalat kita
sudah sesuai dengan syariat? Marilah kita bertanya, apakah takbiratul ihram
kita sudah benar? Jika ya, tahukah Anda ayat atau hadits yang membuktikan bahwa
takbiratur ihram kita itu sudah benar? Jika kita masih ragu atau masih belum
bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, berarti kita masih perlu belajar,
masih perlu membuka buku-buku fiqh dari ulama terpercaya.
Inspirasi buat saya, meski sudah
seperempat abad saya shalat, saya harus tetap mempelajari bagaimana cara shalat
yang benar. Saya harus membaca buku dan bertanya, bagaimana shalat yang benar,
dengan mengetahui dalil-dalil yang membuktikan kebenaran tersebut.
Sudahkah shalat kita khusyu’?
Bukan sembarang shalat yang akan
menjadi penolong kita. Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa orang yang bisa
menjadikan shabar dan shalat sebagai penolong ialah mereka yang khusyu’. Tidak
ada ukuran baku dalam shalat khusyu’, oleh karena itu kembali kita meminta
kepada Allah SWT agar menjadikan shalat kita dengan khusyu’.
Shalat yang khusyu adalah shalat yang
dikerjakan dalam nuansa harap, cemas, dan cinta, serta dengan takbir yang
sempurna, lantunan ayat yang tartil, ruku’ dengan tawadhu, sujud dengan
diliputi kerendahan hati dan keikhlasan. Tentu tidak lupa harus sesuai dengan
syariat. Sebagai tip agar shalat kita lebih khusyu’ ialah dengan menganggap
bahwa shalat yang kita lakukan adalah shalat yang terakhir, seperti yang
disabdakan oleh Rasulullah saw:
Jika kamu berdiri untuk melaksanakan shalat,
maka shalatlah sperti shalatnya orang-orang yang akan berpisah (meninggal).
(HR Ibnu Majah)
Subhanallah. Allah sudah menyediakan
suatu solusi kepada kita, untuk setiap masalah yang dihadapi. Cara yang
lengkap, bukan hanya mengajarkan apa yang harus dilakukan, tetapi juga
bagaimana melakukannya dengan baik yang benar.
Masihkah kita takut dengan masalah?
Masihkah kita menghindari masalah?
Masihkan kita frustasi dengan
masalah? Padahal Allah SWT sudah memberikan solusi bagi kita.
Jalani hidup. Hadapi masalah. Jangan
menjadi pengecut sehingga kita tidak berkarya, tidak mencoba berbuat sesuatu
yang besar karena takut masalah menghadap kita. Banyak pemuda yang enggan
menikah karena alas an belum siap, padahal solusi sudah disiapkan oleh Allah
SWT. Banyak orang yang tidak mau memikul beban dakwah, padahal solusi sudah
disiapkan oleh Allah SWT.
Saat Rasulullah saw dan para sahabat
hijrah, mereka meninggalkan kampung halaman, meninggal harta benda, dan
meninggalkan keluarga. Mereka mengambil resiko untuk meraih sesuatu yang lebih
besar. Mereka tahu, masalah bisa saja muncul baik saat hijrah dan setelahnya.
Tetapi mereka tetap menjalaninya, karena mereka yakin masalah yang akan
ditemui, Allah SWT sudah menyiapkan solusinya.
Rasulullah saw selalu menjadikan
shalat sebagai solusi berbagai masalah seperti yang kita baca dalam berbagai
riwayat. Hudzaifa bin Al Yaman menceritakan, “Jika Rasulullah saw ditimpa
sebuah kesulitan beliau bersegera melaksanakan shalat.” Begitu juga yang
diriwayatkan oleh Haritsah bin Madhrib,
“Aku mendengar Ali ra. berkata, ‘Kamu
melihat kami dan segala keadaan kami pada malam perang Badar kecuali Rasulullah
saw, beliau mengerjakan shalat dan berdo’a hingga datang waktu subuh.’”
Sering kali saya mendengar jika
seseorang sakit dia seolah-olah ada alas an untuk tidak shalat. Padahal justru
shalat bisa mengobati penyakit, seperti apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
saat dirinya sedang sakit perut. Rasulullah saw. bertanya, “Apa kamu sakit perut?”
Ia menjawab. “Benar.” Beliau bersabda,
“Berdirilah
dam kerjakan shalat. Sesungguhnya dalam shalat itu terdapat kesembuhan.”
Allahuakbar. Marilah kita hadapi
hidup dengan tegar. Biarkan masalah datang, tidak usah kita hindari apa lagi
lari dari masalah. Saat kita lari dari masalah, sebenarnya hanya menuju ke
masalah yang lain yang mungkin saja lebih besar dari masalah yang kita hadapi
saat ini. Kita sudah memiliki solusi dari setiap masalah yang muncul yang sudah
disiapkan oleh Allah SWT untuk kita. Marilah jalani hidup dengan lebih semangat
dan optimis. Tidak ada alasan untuk tidak.
Saat kesulitan menghimpit,
bersabarlah...
Saat kita menghadapi masalah. Saat
kita memerlukan pertolongan, yang kita bisa lakukan selain shalat adalah
bershabar. Memang ada yang lain? Usaha!
Yah usaha, yang sebenarnya usaha
adalah bagian dari shabar. Hanya saja usaha dalam rangka shabar lebih bermakna
ketimbang hanya usaha saja yang bisa saja membuat kita frustasi.
Memang, makna kesabaran bukanlah kita
diam, pasrah, dan menyerah. Shabar bersanding dengan usaha bahkan dalam
berbagai ayat kita temukan shabar sering disandingkan dengan kata jihad. Inilah
maknanya buat kita,
Usaha + shabar = pertolongan Allah
SWT
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu
dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS.
Ali 'Imraan: 200)
Jadi janganlah cepat menyerah.
Majulah terus, usahalah terus, sebab jika kita shabar insya Allah, Allah SWT
akan menolong kita karena ini yang diperintahkan-Nya kepada kita. Kenapa harus
takut jika ada jaminan dari Allah?
Kenapa harus ragu jika Allah SWT akan
menolong kita? Ini bukan kata saya, ini ayat Al Quran, yang ditujukan untuk
kita semua.
Dengan bershabar, kita akan menjadi
lebih semangat dalam menjalani hidup.
Bagaimana tidak, pertolongan Allah
SWT sudah di depan mata. Tinggal sejauh mana kita bisa meraih pertolongan
tersebut dengan kesabaran kita.
EmoticonEmoticon