Empat Fakta tentang Timbangan Badan yang Belum Anda Ketahui

Seseorang yang sedang merencanakan penurunan berat badan, mempertahankan berat badan normal, ataupun meningkatkan massa otot, sering kali menggunakan timbangan sebagai patokan utama. Padahal sebenarnya timbangan belum tentu menjadi petunjuk yang dapat diandalkan.

Seorang pakar diet mengungkapkan bahwa timbangan memang baik digunakan untuk mengukur pergerakan angka berat badan. Namun menurutnya lagi, penggunaan timbangan yang kurang tepat dapat membuat pengguna menjadi keliru dalam memahami perubahan angka yang ditunjukkan pada timbangan.



Fakta-fakta berikut belum tentu diketahui oleh banyak orang yang menjadikan timbangan sebagai satu-satunya patokan dalam menjaga berat badan.

Tidak perlu menimbang tiap hari

Berat badan sebenarnya merupakan cerminan tentang apa yang terjadi di dalam tubuh dalam suatu periode yang lama. Oleh karena itu, mengurangi makanan atau terlalu banyak makan dalam satu hari tidak akan seketika dapat terpantau pada timbangan. Jadi tidak ada gunanya menimbang badan terus-menerus tiap hari. Menimbang badan tiap hari justru dapat menjadikan seseorang terobsesi pada kenaikan atau penurunan angka yang ditunjuk timbangan.

Sebagai referensi tambahan, naik atau turunnya angka berat badan dapat diakibatkan oleh banyak faktor, seperti:
  • Kondisi cuaca
  • Perubahan hormon yang memicu penumpukan cairan
  • Konsumsi makanan asin ataupun yang mengandung tepung
Oleh karenanya, seminggu sekali saja sudah cukup untuk memantau perkembangan. Namun lain halnya bagi pengidap beberapa kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes. Kondisi penderita penyakit ini yang ingin menurunkan atau menaikkan berat badan disarankan untuk menimbang berat badannya dua kali sepekan dan mencatat angka yang tertera untuk berjaga-jaga diberikan ke dokter jika diperlukan.

Timbang di waktu yang sama

Usahakan untuk menimbang berat badan di waktu yang sama, yaitu pada hari dan jam yang sama tiap pekan menggunakan timbangan yang sama dan upayakan untuk mengenakan pakaian serupa. Pagi hari biasanya adalah waktu yang direkomendasikan untuk menimbang berat badan. Pada waktu ini, berat tubuh relatif belum terpengaruh variasi konsumsi cairan dan makanan padat sepanjang hari. Di samping itu, sepatu dan pakaian dengan bahan yang tebal dan berat dapat menyebabkan perhitungan berat badan bertambah 1-2 kilogram.

Timbangan digital dapat menunjukkan angka yang lebih mudah terbaca. Di sisi lain, timbangan mekanik cenderung tidak seakurat timbangan digital dan lebih rentan mengalami kerusakan.
Sebagian besar pusat kebugaran, rumah sakit, dan kantor praktik dokter menyediakan timbangan yang lebih akurat dibandingkan timbangan rumah. Ini menyebabkan bisa jadi terdapat perbedaan dalam pengukuran berat badan pada timbangan yang berbeda-beda.

Perhatikan posisi timbangan

Perhatikan posisi timbangan. Pastikan timbangan yang Anda gunakan berada pada permukaan yang benar-benar rata. Karpet tebal yang empuk ataupun lantai yang tidak rata pada bagian bawah berisiko menyebabkan ketidakakuratan pada angka yang diperlihatkan.

Gunakan cara lain untuk mengukur perubahan berat tubuh

Seorang ketua fisiologi olahraga menekankan bahwa daripada fokus mengurangi berat badan, lebih penting untuk berupaya menghilangkan lemak berlebih dan menjaga kesehatan jaringan tubuh. Oleh sebab itu selain dengan timbangan, dapat juga menggunakan kalkulator indeks massa tubuh (IMT).

Melalui penghitungan IMT, bisa diketahui apakah berat badan Anda normal, berlebihan, atau termasuk kriteria obesitas. Meski tidak dapat digunakan untuk mengetahui persentase otot ataupun lemak tubuh, tetapi ukuran ini dapat digunakan untuk mendeteksi risiko kesehatan yang berhubungan dengan kelebihan berat badan.

Selain itu, beberapa pusat kebugaran dapat menyediakan bioelectrical impedance analysis (BIA) yang lebih akurat dalam mengukur kadar lemak tubuh. Cara mudah lain yang sering digunakan orang pada umumnya adalah melihat apakah pakaian tertentu sudah tidak muat dikenakan dibandingkan dua-tiga bulan sebelumnya.

Pada akhirnya, hal terpenting untuk diingat adalah perubahan berat badan bukanlah tujuan utama dari hasil berolahraga atau pengaturan pola makan. Daripada fokus kepada perubahan angka berat badan, lebih baik fokus kepada bagaimana cara menjalani hidup sehat. Dengan sendirinya, berat badan ideal bisa tercapai.
Dikisahkan, ada seorang pria yang sedang mengalami masalah bertubi-tubi. Rumah tangganya tidak harmonis. Bersamaan dengan itu, dia pun terkena perampingan karyawan di perusahaannya sehingga dia harus berhenti bekerja. Pada waktu yang senggang, dia berpikir dan mengevaluasi diri. Apa yang salah dengan hidupku? Mengapa aku gagal terus? Bagaimana caranya untuk merubah kegagalan dengan kesuksesan? Dimulailah pencarian jawaban atas pertanyaannya dengan pergi ke toko buku dan membeli buku-buku yang dianggapnya mampu memberi jawaban. Setelah beberapa buku habis dibaca, dia merasa tidak puas dan tidak pula menemukan jawabannya. Tiba-tiba timbul inspirasi di pikirannya, kenapa aku tidak menanyakan langsung saja ke penulis buku-buku itu? Pasti akan lebih berhasil bila aku bisa mendapatkan petunjuk langsung dari si penulis. Maka ditemuilah si penulis buku. Setelah menceritakan semua kegagalan yang dialaminya, dia berkata, “Tuan penulis, tolong ajarkan kepada saya, rumus dan cara yang bisa membuat saya sukses ”. Si penulis pun menjawab, “Kalau anda membaca buku saya dengan teliti, dan menjalankan dengan nyata, tentu akan ditemukan cara-cara menuju sukses” ”Saya sudah membaca habis, bahkan hafal isi buku anda, tetapi tetap saja belum menemukan rumus sukses. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk bertanya langsung ”. Si penulis berpikir sejenak dan berkata, “Baiklah, saya akan ketemukan kamu dengan seseorang. Biar dia yang memberitahu kamu bagaimana cara sukses dalam hidup ini ”. Dengan gembira si pria bertanya, “Dimana orang itu bisa saya temui?” Si penulis mengajak pria itu ke sebuah kamar, “Dia ada di dalam kamar ini”. Maka Pria itu pun mengetuk pintu dan segera masuk ke dalam kamar. Namun dia heran karena tidak ada seorangpun di dalam kamar tersebut, yang ada hanya sebuah cermin besar. Lalu si Penulis berkata, “Lihatlah ke cermin itu. Orang yang ada di cermin itu adalah sang penolong yang kamu cari untuk menunjukkan bagaimana caranya meraih sukses. Sesungguhnya hanya kamu yang bisa menolong dirimu sendiri, tanpa kamu berani memulai dari dirimu sendiri untuk berusaha dan berjuang maka kamu tidak akan meraih sukses!” Seketika itu juga si pemuda tersadar, “Terima kasih pak penulis. Saya akan berusaha lebih tekun dan mengandalkan diri sendiri untuk mempraktekkan teori yang telah saya dapat dan pelajari!" ****** Hidup adalah rangkaian aktivitas yang kita lakukan setiap hari, kalau perasaan malas, tidak disiplin, bimbang, ragu-ragu dan lain sebagainya menguasai diri kita, tentu nasib buruklah yang kita dapat. Sukses bukanlah teori, sebagai manusia yang telah dikaruniai segenap kelebihan-kelebihan olah Tuhan, kita harus berani mengembangkan diri dan mengandalkan diri sendiri untuk berpikir, bergerak dan berjuang . Kalau mental kemandirian telah kita miliki, dan tidak cengeng dalam menghadapi kesulitan hidup, berani belajar dalam setiap tindakan yang kita ambil, maka pasti nasib kita akan berubah dan meraih sukses yang membanggakan!

Sumber: http://kisah-yang-penuh-hikmah.blogspot.co.id/2011/03/cermin-diri.html
^_^ Terimakasih telah menyertakan link blog ini jika Sobat mengcopinya.. ^_^
Dikisahkan, ada seorang pria yang sedang mengalami masalah bertubi-tubi. Rumah tangganya tidak harmonis. Bersamaan dengan itu, dia pun terkena perampingan karyawan di perusahaannya sehingga dia harus berhenti bekerja. Pada waktu yang senggang, dia berpikir dan mengevaluasi diri. Apa yang salah dengan hidupku? Mengapa aku gagal terus? Bagaimana caranya untuk merubah kegagalan dengan kesuksesan? Dimulailah pencarian jawaban atas pertanyaannya dengan pergi ke toko buku dan membeli buku-buku yang dianggapnya mampu memberi jawaban. Setelah beberapa buku habis dibaca, dia merasa tidak puas dan tidak pula menemukan jawabannya. Tiba-tiba timbul inspirasi di pikirannya, kenapa aku tidak menanyakan langsung saja ke penulis buku-buku itu? Pasti akan lebih berhasil bila aku bisa mendapatkan petunjuk langsung dari si penulis. Maka ditemuilah si penulis buku. Setelah menceritakan semua kegagalan yang dialaminya, dia berkata, “Tuan penulis, tolong ajarkan kepada saya, rumus dan cara yang bisa membuat saya sukses ”. Si penulis pun menjawab, “Kalau anda membaca buku saya dengan teliti, dan menjalankan dengan nyata, tentu akan ditemukan cara-cara menuju sukses” ”Saya sudah membaca habis, bahkan hafal isi buku anda, tetapi tetap saja belum menemukan rumus sukses. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk bertanya langsung ”. Si penulis berpikir sejenak dan berkata, “Baiklah, saya akan ketemukan kamu dengan seseorang. Biar dia yang memberitahu kamu bagaimana cara sukses dalam hidup ini ”. Dengan gembira si pria bertanya, “Dimana orang itu bisa saya temui?” Si penulis mengajak pria itu ke sebuah kamar, “Dia ada di dalam kamar ini”. Maka Pria itu pun mengetuk pintu dan segera masuk ke dalam kamar. Namun dia heran karena tidak ada seorangpun di dalam kamar tersebut, yang ada hanya sebuah cermin besar. Lalu si Penulis berkata, “Lihatlah ke cermin itu. Orang yang ada di cermin itu adalah sang penolong yang kamu cari untuk menunjukkan bagaimana caranya meraih sukses. Sesungguhnya hanya kamu yang bisa menolong dirimu sendiri, tanpa kamu berani memulai dari dirimu sendiri untuk berusaha dan berjuang maka kamu tidak akan meraih sukses!” Seketika itu juga si pemuda tersadar, “Terima kasih pak penulis. Saya akan berusaha lebih tekun dan mengandalkan diri sendiri untuk mempraktekkan teori yang telah saya dapat dan pelajari!" ****** Hidup adalah rangkaian aktivitas yang kita lakukan setiap hari, kalau perasaan malas, tidak disiplin, bimbang, ragu-ragu dan lain sebagainya menguasai diri kita, tentu nasib buruklah yang kita dapat. Sukses bukanlah teori, sebagai manusia yang telah dikaruniai segenap kelebihan-kelebihan olah Tuhan, kita harus berani mengembangkan diri dan mengandalkan diri sendiri untuk berpikir, bergerak dan berjuang . Kalau mental kemandirian telah kita miliki, dan tidak cengeng dalam menghadapi kesulitan hidup, berani belajar dalam setiap tindakan yang kita ambil, maka pasti nasib kita akan berubah dan meraih sukses yang membanggakan!

Sumber: http://kisah-yang-penuh-hikmah.blogspot.co.id/2011/03/cermin-diri.html
^_^ Terimakasih telah menyertakan link blog ini jika Sobat mengcopinya.. ^_^
Ketika sedih dan ketika tidak ada teman yang mau mendengarkanku, aku belajar untuk menikmati keadaan, salah satu caranya adalah melakukan dialog dengan hati kecil, sebuah ruang kecil dalam diri yang Allah karuniakan, sebuah ruang kecil yang banyak mengajarkanku untuk lebih menghargai hidup serta mengingatkan padaku untuk senantiasa belajar mencintai Allah dan Rosulullah tanpa syarat dan ragu, di kala lapang dan sempit… Suatu hari, aku terserang virus merah jambu, aku jatuh hati pada seorang pria dalam buku (istilah pria yang dikaruniai kelebihan Allah baik segi iman, ilmu maupun fisik yang baik) yang membuatku gak tenang, entah kenapa tiba-tiba aku berjalan mendekati cermin di kamarku, aku melihat bayanganku di cermin, sebuah wajah dengan sebuah senyuman memandangku dengan penuh kasih sayang, itulah sinar dan bayanganku. “Gadis kecilku kenapa kau bersedih,“ tanyanya. “Dee… biasalah aku terserang virus merah jambu.." jawabku polos. “Huffff." “Sayangku… jika engkau bersedih ingatlah Allah, kembalilah pada tujuan awal dan akhir dari sebuah pengharapan, apa benar pria tersebut yang kau harapkan dalam hidupmu, atau sekedar keinginan…" “Sesungguhnya kau tertipu dengan apa yang kau inginkan sayang…" “Kebaikan yang dimiliki pria tersebut adalah titipan Allah, jika Allah berkehendak bisa saja Allah mengambil karunia tersebut, kapanpun Allah mau, jika karunia tersebut diambil apa kau masih mencintainya, jangan terperdaya, jika mencintainya, do’akan kebaikan untuknya agar yang dia miliki bisa menambah bobot kebaikan di bumi ini, dengan itu cintamu tumbuh dalam bentuk yang lain, mungkin dia tak pernah tahu akan do’a tersebut, namun cukuplah Allah yang menjadi saksi cintamu kepadanya…" “Jika Allah menakdirkan kau dengan dia, insya Allah akan ada sebuah jalan yang akan membawamu untuk dekat dengannya, dan memudahkan cinta kalian serta menyatukan dalam bobot kebaikan bernama pernikahan, tugasmu sekarang adalah bagaimana engkau menjadi muslimah yang kaffah, yang bermanfaat bagi kehidupan…" “Lagi pula ketika ada pria dalam buku, tak hanya kau yang berharap mendapatkan cinta dari pria tersebut, mungkin 1000 gadis juga mengharapkan hal yang sama denganmu, jika pikiranmu terfokus padanya (untuk memilikinya) kau telah menjadikannya thoghut di hatimu, jika kau melepaskannya karena Allah, insya Allah kau akan mendapat cinta yang lebih besar yakni Cinta Allah, sebuah cinta yang akan menjagamu dalam lapang dan sempit, sebuah cinta yang tiada akan bisa menghalangi…" Jika seorang laki-laki itu ibarat bintang di langit, maka Allah tak hanya menciptakan satu bintang di langit, Cinta Allah ibarat langit tanpa batas yang menampung berjuta bintang, jika kau mendapati langit di dalam hatimu, maka sesungguhnya engkau bisa mendapatkan bintang apapun yang kau harapkan di dalam dirimu.. Seorang muslimah ibarat mutiara, awalnya dia hanya sekumpulan pasir halus di samudra luas, namun karena kasih sayang Allah, pasir-pasir itu berubah menjadi sebutir keindahan yang sangat bernilai, yang di namakan takwa, dengan takwa inilah kau akan memahami makna dirimu tercipta di dunia ini… Sayangku... Jangan kau sesali jika engkau mencintai seorang hamba, namun jangan sampai cinta tersebut menyebabkan dirimu kehilangan Sang Cinta itu sendiri. Dengan siapapun pria dalam buku tersebut akan mendapatkan pendamping, ingatlah akan satu hal do’akan kebahagiaan dia dan istrinya tersebut karena sesungguhnya istrinya pria tersebut adalah bentuk dirimu yang lain, karena bukannya seorang muslim satu dg yang lain itu bersaudara, kebahagiaannya adalah kebahagiaanmu. Yang terpenting yakinlah jodoh tak akan tertukar dan k au masih mendapati Allah dalam hatimu..

Sumber: http://kisah-yang-penuh-hikmah.blogspot.co.id/2011/11/cermin-hati.html
^_^ Terimakasih telah menyertakan link blog ini jika Sobat mengcopinya.. ^_^
Ketika sedih dan ketika tidak ada teman yang mau mendengarkanku, aku belajar untuk menikmati keadaan, salah satu caranya adalah melakukan dialog dengan hati kecil, sebuah ruang kecil dalam diri yang Allah karuniakan, sebuah ruang kecil yang banyak mengajarkanku untuk lebih menghargai hidup serta mengingatkan padaku untuk senantiasa belajar mencintai Allah dan Rosulullah tanpa syarat dan ragu, di kala lapang dan sempit… Suatu hari, aku terserang virus merah jambu, aku jatuh hati pada seorang pria dalam buku (istilah pria yang dikaruniai kelebihan Allah baik segi iman, ilmu maupun fisik yang baik) yang membuatku gak tenang, entah kenapa tiba-tiba aku berjalan mendekati cermin di kamarku, aku melihat bayanganku di cermin, sebuah wajah dengan sebuah senyuman memandangku dengan penuh kasih sayang, itulah sinar dan bayanganku. “Gadis kecilku kenapa kau bersedih,“ tanyanya. “Dee… biasalah aku terserang virus merah jambu.." jawabku polos. “Huffff." “Sayangku… jika engkau bersedih ingatlah Allah, kembalilah pada tujuan awal dan akhir dari sebuah pengharapan, apa benar pria tersebut yang kau harapkan dalam hidupmu, atau sekedar keinginan…" “Sesungguhnya kau tertipu dengan apa yang kau inginkan sayang…" “Kebaikan yang dimiliki pria tersebut adalah titipan Allah, jika Allah berkehendak bisa saja Allah mengambil karunia tersebut, kapanpun Allah mau, jika karunia tersebut diambil apa kau masih mencintainya, jangan terperdaya, jika mencintainya, do’akan kebaikan untuknya agar yang dia miliki bisa menambah bobot kebaikan di bumi ini, dengan itu cintamu tumbuh dalam bentuk yang lain, mungkin dia tak pernah tahu akan do’a tersebut, namun cukuplah Allah yang menjadi saksi cintamu kepadanya…" “Jika Allah menakdirkan kau dengan dia, insya Allah akan ada sebuah jalan yang akan membawamu untuk dekat dengannya, dan memudahkan cinta kalian serta menyatukan dalam bobot kebaikan bernama pernikahan, tugasmu sekarang adalah bagaimana engkau menjadi muslimah yang kaffah, yang bermanfaat bagi kehidupan…" “Lagi pula ketika ada pria dalam buku, tak hanya kau yang berharap mendapatkan cinta dari pria tersebut, mungkin 1000 gadis juga mengharapkan hal yang sama denganmu, jika pikiranmu terfokus padanya (untuk memilikinya) kau telah menjadikannya thoghut di hatimu, jika kau melepaskannya karena Allah, insya Allah kau akan mendapat cinta yang lebih besar yakni Cinta Allah, sebuah cinta yang akan menjagamu dalam lapang dan sempit, sebuah cinta yang tiada akan bisa menghalangi…" Jika seorang laki-laki itu ibarat bintang di langit, maka Allah tak hanya menciptakan satu bintang di langit, Cinta Allah ibarat langit tanpa batas yang menampung berjuta bintang, jika kau mendapati langit di dalam hatimu, maka sesungguhnya engkau bisa mendapatkan bintang apapun yang kau harapkan di dalam dirimu.. Seorang muslimah ibarat mutiara, awalnya dia hanya sekumpulan pasir halus di samudra luas, namun karena kasih sayang Allah, pasir-pasir itu berubah menjadi sebutir keindahan yang sangat bernilai, yang di namakan takwa, dengan takwa inilah kau akan memahami makna dirimu tercipta di dunia ini… Sayangku... Jangan kau sesali jika engkau mencintai seorang hamba, namun jangan sampai cinta tersebut menyebabkan dirimu kehilangan Sang Cinta itu sendiri. Dengan siapapun pria dalam buku tersebut akan mendapatkan pendamping, ingatlah akan satu hal do’akan kebahagiaan dia dan istrinya tersebut karena sesungguhnya istrinya pria tersebut adalah bentuk dirimu yang lain, karena bukannya seorang muslim satu dg yang lain itu bersaudara, kebahagiaannya adalah kebahagiaanmu. Yang terpenting yakinlah jodoh tak akan tertukar dan k au masih mendapati Allah dalam hatimu..

Sumber: http://kisah-yang-penuh-hikmah.blogspot.co.id/2011/11/cermin-hati.html
^_^ Terimakasih telah menyertakan link blog ini jika Sobat mengcopinya.. ^_^
Ketika sedih dan ketika tidak ada teman yang mau mendengarkanku, aku belajar untuk menikmati keadaan, salah satu caranya adalah melakukan dialog dengan hati kecil, sebuah ruang kecil dalam diri yang Allah karuniakan, sebuah ruang kecil yang banyak mengajarkanku untuk lebih menghargai hidup serta mengingatkan padaku untuk senantiasa belajar mencintai Allah dan Rosulullah tanpa syarat dan ragu, di kala lapang dan sempit… Suatu hari, aku terserang virus merah jambu, aku jatuh hati pada seorang pria dalam buku (istilah pria yang dikaruniai kelebihan Allah baik segi iman, ilmu maupun fisik yang baik) yang membuatku gak tenang, entah kenapa tiba-tiba aku berjalan mendekati cermin di kamarku, aku melihat bayanganku di cermin, sebuah wajah dengan sebuah senyuman memandangku dengan penuh kasih sayang, itulah sinar dan bayanganku. “Gadis kecilku kenapa kau bersedih,“ tanyanya. “Dee… biasalah aku terserang virus merah jambu.." jawabku polos. “Huffff." “Sayangku… jika engkau bersedih ingatlah Allah, kembalilah pada tujuan awal dan akhir dari sebuah pengharapan, apa benar pria tersebut yang kau harapkan dalam hidupmu, atau sekedar keinginan…" “Sesungguhnya kau tertipu dengan apa yang kau inginkan sayang…" “Kebaikan yang dimiliki pria tersebut adalah titipan Allah, jika Allah berkehendak bisa saja Allah mengambil karunia tersebut, kapanpun Allah mau, jika karunia tersebut diambil apa kau masih mencintainya, jangan terperdaya, jika mencintainya, do’akan kebaikan untuknya agar yang dia miliki bisa menambah bobot kebaikan di bumi ini, dengan itu cintamu tumbuh dalam bentuk yang lain, mungkin dia tak pernah tahu akan do’a tersebut, namun cukuplah Allah yang menjadi saksi cintamu kepadanya…" “Jika Allah menakdirkan kau dengan dia, insya Allah akan ada sebuah jalan yang akan membawamu untuk dekat dengannya, dan memudahkan cinta kalian serta menyatukan dalam bobot kebaikan bernama pernikahan, tugasmu sekarang adalah bagaimana engkau menjadi muslimah yang kaffah, yang bermanfaat bagi kehidupan…" “Lagi pula ketika ada pria dalam buku, tak hanya kau yang berharap mendapatkan cinta dari pria tersebut, mungkin 1000 gadis juga mengharapkan hal yang sama denganmu, jika pikiranmu terfokus padanya (untuk memilikinya) kau telah menjadikannya thoghut di hatimu, jika kau melepaskannya karena Allah, insya Allah kau akan mendapat cinta yang lebih besar yakni Cinta Allah, sebuah cinta yang akan menjagamu dalam lapang dan sempit, sebuah cinta yang tiada akan bisa menghalangi…" Jika seorang laki-laki itu ibarat bintang di langit, maka Allah tak hanya menciptakan satu bintang di langit, Cinta Allah ibarat langit tanpa batas yang menampung berjuta bintang, jika kau mendapati langit di dalam hatimu, maka sesungguhnya engkau bisa mendapatkan bintang apapun yang kau harapkan di dalam dirimu.. Seorang muslimah ibarat mutiara, awalnya dia hanya sekumpulan pasir halus di samudra luas, namun karena kasih sayang Allah, pasir-pasir itu berubah menjadi sebutir keindahan yang sangat bernilai, yang di namakan takwa, dengan takwa inilah kau akan memahami makna dirimu tercipta di dunia ini… Sayangku... Jangan kau sesali jika engkau mencintai seorang hamba, namun jangan sampai cinta tersebut menyebabkan dirimu kehilangan Sang Cinta itu sendiri. Dengan siapapun pria dalam buku tersebut akan mendapatkan pendamping, ingatlah akan satu hal do’akan kebahagiaan dia dan istrinya tersebut karena sesungguhnya istrinya pria tersebut adalah bentuk dirimu yang lain, karena bukannya seorang muslim satu dg yang lain itu bersaudara, kebahagiaannya adalah kebahagiaanmu. Yang terpenting yakinlah jodoh tak akan tertukar dan k au masih mendapati Allah dalam hatimu..

Sumber: http://kisah-yang-penuh-hikmah.blogspot.co.id/2011/11/cermin-hati.html
^_^ Terimakasih telah menyertakan link blog ini jika Sobat mengcopinya.. ^_^
Ketika sedih dan ketika tidak ada teman yang mau mendengarkanku, aku belajar untuk menikmati keadaan, salah satu caranya adalah melakukan dialog dengan hati kecil, sebuah ruang kecil dalam diri yang Allah karuniakan, sebuah ruang kecil yang banyak mengajarkanku untuk lebih menghargai hidup serta mengingatkan padaku untuk senantiasa belajar mencintai Allah dan Rosulullah tanpa syarat dan ragu, di kala lapang dan sempit… Suatu hari, aku terserang virus merah jambu, aku jatuh hati pada seorang pria dalam buku (istilah pria yang dikaruniai kelebihan Allah baik segi iman, ilmu maupun fisik yang baik) yang membuatku gak tenang, entah kenapa tiba-tiba aku berjalan mendekati cermin di kamarku, aku melihat bayanganku di cermin, sebuah wajah dengan sebuah senyuman memandangku dengan penuh kasih sayang, itulah sinar dan bayanganku. “Gadis kecilku kenapa kau bersedih,“ tanyanya. “Dee… biasalah aku terserang virus merah jambu.." jawabku polos. “Huffff." “Sayangku… jika engkau bersedih ingatlah Allah, kembalilah pada tujuan awal dan akhir dari sebuah pengharapan, apa benar pria tersebut yang kau harapkan dalam hidupmu, atau sekedar keinginan…" “Sesungguhnya kau tertipu dengan apa yang kau inginkan sayang…" “Kebaikan yang dimiliki pria tersebut adalah titipan Allah, jika Allah berkehendak bisa saja Allah mengambil karunia tersebut, kapanpun Allah mau, jika karunia tersebut diambil apa kau masih mencintainya, jangan terperdaya, jika mencintainya, do’akan kebaikan untuknya agar yang dia miliki bisa menambah bobot kebaikan di bumi ini, dengan itu cintamu tumbuh dalam bentuk yang lain, mungkin dia tak pernah tahu akan do’a tersebut, namun cukuplah Allah yang menjadi saksi cintamu kepadanya…" “Jika Allah menakdirkan kau dengan dia, insya Allah akan ada sebuah jalan yang akan membawamu untuk dekat dengannya, dan memudahkan cinta kalian serta menyatukan dalam bobot kebaikan bernama pernikahan, tugasmu sekarang adalah bagaimana engkau menjadi muslimah yang kaffah, yang bermanfaat bagi kehidupan…" “Lagi pula ketika ada pria dalam buku, tak hanya kau yang berharap mendapatkan cinta dari pria tersebut, mungkin 1000 gadis juga mengharapkan hal yang sama denganmu, jika pikiranmu terfokus padanya (untuk memilikinya) kau telah menjadikannya thoghut di hatimu, jika kau melepaskannya karena Allah, insya Allah kau akan mendapat cinta yang lebih besar yakni Cinta Allah, sebuah cinta yang akan menjagamu dalam lapang dan sempit, sebuah cinta yang tiada akan bisa menghalangi…" Jika seorang laki-laki itu ibarat bintang di langit, maka Allah tak hanya menciptakan satu bintang di langit, Cinta Allah ibarat langit tanpa batas yang menampung berjuta bintang, jika kau mendapati langit di dalam hatimu, maka sesungguhnya engkau bisa mendapatkan bintang apapun yang kau harapkan di dalam dirimu.. Seorang muslimah ibarat mutiara, awalnya dia hanya sekumpulan pasir halus di samudra luas, namun karena kasih sayang Allah, pasir-pasir itu berubah menjadi sebutir keindahan yang sangat bernilai, yang di namakan takwa, dengan takwa inilah kau akan memahami makna dirimu tercipta di dunia ini… Sayangku... Jangan kau sesali jika engkau mencintai seorang hamba, namun jangan sampai cinta tersebut menyebabkan dirimu kehilangan Sang Cinta itu sendiri. Dengan siapapun pria dalam buku tersebut akan mendapatkan pendamping, ingatlah akan satu hal do’akan kebahagiaan dia dan istrinya tersebut karena sesungguhnya istrinya pria tersebut adalah bentuk dirimu yang lain, karena bukannya seorang muslim satu dg yang lain itu bersaudara, kebahagiaannya adalah kebahagiaanmu. Yang terpenting yakinlah jodoh tak akan tertukar dan k au masih mendapati Allah dalam hatimu..

Sumber: http://kisah-yang-penuh-hikmah.blogspot.co.id/2011/11/cermin-hati.html
^_^ Terimakasih telah menyertakan link blog ini jika Sobat mengcopinya.. ^_^


EmoticonEmoticon