Prostat adalah
suatu kelenjar yang terletak di bawah kandung kemih dan melingkari
uretra. Kelenjar prostat hanya terdapat pada pria. Salah satu fungsi
kelenjar prostat adalah menghasilkan air mani. Untuk mengeluarkan air
mani pada saat ejakulasi, pada kelenjar prostat terdapat banyak otot
polos.
Volume prostat normal pada usia dewasa muda berkisar 15-25 mililiter.
Volume prostat ini bertambah besar seiring dengan bertambahnya usia.
Secara medis keadaan ini disebut dengan pembesaran prostat jinak.
Seperti organ-organ tubuh manusia lainnya, berbagai macam penyakit dapat
timbul pada kelenjar prostat. Contoh penyakit yang sering timbul di
kelenjar prostat adalah infeksi, penyakit autoimmun, trauma, inflamasi,
dan penyakit yang paling ditakuti adalah kanker prostat.
Kanker prostat merupakan salah satu kanker yang sering terjadi pada
pria. Di Indonesia, kanker prostat menduduki peringkat ke-3 di bawah
kanker paru dan kanker usus besar. Terdapat beberapa faktor yang
meningkatkan risiko seorang pria terkena kanker prostat atau terkena
kanker prostat yang agresif. Sayangnya, sebagian besar faktor risiko ini
tidak dapat diubah atau dicegah.
Berikut ini 4 faktor risiko kanker prostat yang harus diketahui, diantaranya:
Usia
Dengan bertambahnya umur seorang pria, semakin tinggi risiko pria
tersebut menderita kanker prostat. Kanker prostat didapatkan pada 1 dari
10.000 pria yang berusia di bawah 40 tahun. Angka kejadian ini
meningkat pada rentang usia 40 tahun-59 tahun menjadi 1 dari 38 pria dan
1 dari 14 pria pada rentang usia 60 tahun-69 tahun.
Riwayat keluarga/genetika
Seorang pria dengan ayah, kakak, atau adik yang menderita kanker prostat
mempunyai risiko terkena kanker prostat dua kali lebih besar
dibandingkan dengan pria yang tidak mempunyai riwayat keluarga yang
menderita kanker prostat. Risiko ini makin meningkat bila keluarga yang
terkena menderita kanker prostat pada usia yang muda (di bawah 55
tahun). Demikian pula bila tiga atau lebih anggota keluarga menderita
kanker prostat.
Ras
Ras Asia memiliki risiko terkena kanker prostat lebih ren-dah
dibandingkan dengan ras lain. Ras Afrika yangtinggal di Amerika Serikat
memiliki risiko paling tinggi dibandingkan dengan ras-ras lain.
Indeks massa tubuh
Pria dengan obesitas mempunyai risiko terkena kanker prostat yang lebih
ganas dibandingkan dengan pria dengan indeks masssa tubuh yang ideal.
Hal yang sama berlaku untuk pria perokok. Pria yang merokok mempunyai
risiko terkena kanker prostat yang lebih ganas dibandingkan dengan pria
yang tidak merokok.
Beberapa faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan terjadinya
kanker prostat yang lebih ganas adalah kurangnya olah raga, pekerjaan
yang banyak duduk, dan kurangnya makan sayuran serta buah-buahan.
Sayangnya, sebagian besar kanker prostat pada stadium dini tidak
menimbulkan gejala. Bila kanker prostat mempunyai gejala, gejala yang
dapat timbul dapat berupa gangguan berkemih, darah pada air kencing,
rasa tidak nyaman di daerah panggul, dan nyeri pada tulang.
Untuk mendeteksi kanker prostat sedini mungkin, pemeriksaan yang terbaik
dilakukan adalah pemeriksaan colok dubur untuk meraba dan menilai
prostat dan pemeriksaan dini ditemykan, semakin besar kemungkinannya
untuk bebas dari tumor.
Saat ini, berbagai macam tindakan dapat diambil untuk penanganan kanker
prostat. Penatalaksanaan kanker prostat dipilih berdasarkan stadium
kanker prostat yang ditemukan. Pengawasan yang ketat merupakan salah
satu pilihan pada kanker prostat stadium yang rendah. Bila stadium
kanker prostat sudah mulai tinggi, terapi hormon ataupun kemoterapi
merupakan pilihan penatalaksanaan kanker prostat. Oleh karena itu.
deteksi dini sangatlah penting dalam menangani penyakit kanker prostat.
EmoticonEmoticon