Jika
engkau sering menghabiskan waktu berjalan, nongkrong dan menemani lelaki yang
mungkin dianggap pacar maka sudah saatnya untuk engkau pikirkan kembali apakah
waktu yang engkau berikan selama ini ada manfaatnya bagimu ataukah tidak. Untuk
apa engkau meluangkan waktu dengan percuma pada orang yang belum tentu akan
menjadi jodohmu itu?
Apakah
rela suatu saat ketika kalian tidak bisa menikah karena tidak berjodoh lalu
hanya bisa mengenang masa-masa lalu itu? Apakah engkau rela jika suamimu yang
sah mendengar kisah asmara dirimu dengan lelaki sebelumnya? Bagaimana perasaan
suamimu saat tahu bahwa sebelum menikah denganmu engkau sempat menjadi milik
orang lain namun belum dalam ikatan cinta yang sah.
Pernahkah
engkau mendengar istilah yang sering dikemukakan oleh lelaki bahwa “Mantan itu
adalah jodoh orang lain, yang sempat dicicipi oleh kita,”
Kata-kata
itu cukup meremehkan dirimu wahai wanita. Untuk itulah sudah sepatutnya engkau
menjaga diri dan kesucianmu agar kelak engkau tetap menjadi wanita yang mulia
dimata suami dan anak-anakmu. Jangan biarkan rasa cinta yang hanya sesaat
membutakan dirimu dari segalanya.
Mulai
sekarang berhentilah membuang-buang waktumu hanya pada orang yang tidak jelas untukmu. Jika dia
benar-benar mencintaimu dia akan datang ke rumahmu menemui ayah dan ibumu untuk meminta dirimu menjadi kekasih yang
telah halal untuknya.
Jika
dia belum berani maka perlu dipertanyakan cintanya. Apakah dia mencintaimu
setulus hati atau hanya menjadikan dirimu pelengkap saat ia tengah sendiri.
Untuk membanggakan diri dihadapan banyak orang, atau untuk hanya dijadikan
boneka yang mudah dipermainkan hingga pada akhirnya akan dibuang setelah tak
lagi indah baginya.
Kini
saatnya untuk engkau berpikir lebih cerdas. Engkau harus mengambil sikap atas
waktu yang telah engkau habiskan dengan percuma agar tidak menyesal di kemudian
hari.
Saat
ini mungkin engkau pun merasa nyaman dengan keadaan semacam ini, namun ingat!
Pada akhirnya engkau sebagai wanita yang dirugikan juga. Karena seorang wanita
menikah akan dilihat dari masa lalunya seperti apa. berbeda dengan pria yang
dilihat masa depannya seperti apa.
Katakana
tidak pada dia yang hanya mengumbar janji palsu. Katakana tidak pula pada dia
yang hanya memanfaatkan dirmu. Ambil
langkahmu dari sekarang.
EmoticonEmoticon