Pada saat manusia tidur, tubuh memperbaiki kondisi fisik dan mental. Khususnya pada usia remaja, tidur adalah saat di mana tubuh melepas hormon pertumbuhan. Hormon inilah yang akan membangun massa otot serta memperbaiki jaringan sel yang rusak
Selain mengantuk berlebihan dan sering menguap, kurang tidur akibat begadang akan berpengaruh kepada kondisi emosi, kemampuan kognitif, dan otak yang tidak dapat berfungsi dengan baik.
Satu di antara tiga orang yang kekurangan tidur biasanya diakibatkan oleh stress dan pekerjaan kantor yang dibawa ke rumah. Padahal, efek begadang pada tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit berat, seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.
Selain hal-hal yang sudah disebutkan di atas, ternyata masih banyak risiko-risiko yang menyertai kebiasaan buruk seseorang untuk begadang. Mari kita telaah satu-persatu di bawah ini.
Menambah berat badan
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari enam jam tiap hari, 30 persen dari mereka cenderung menjadi lebih gemuk daripada orang-orang yang tidur selama 7-9 jam per hari. Kurang tidur ada kaitannya dengan peningkatan nafsu makan dan bertambahnya rasa lapar. Bagi Anda yang berencana menurunkan berat badan, tentu saja begadang bukan cara yang baik untuk mewujudkannya.
Kulit tampak lebih tua
Berkebalikan dengan hormon pertumbuhan yang dilepas dalam jumlah sedikit ketika bergadang, kurang tidur akan memungkinkan kortisol (sebuah hormon stres) mengalami pelepasan yang lebih banyak dibanding keadaan normal. Hormon ini bersifat memecah kolagen pada kulit, padahal kolagen adalah protein yang bekerja dalam menghaluskan kulit dan menjadikannya elastis.
Kurang tidur akibat begadang juga dapat menyebabkan mata bengkak dan kulit menjadi pucat. Kebiasaan begadang secara berkepanjangan akan menimbulkan efek kurang tidur kronis.
Akibatnya, timbul garis-garis penuaan halus di wajah dan menjadikan kulit terlihat kusam.
Pernah
mendengar istilah mata panda? Mata panda adalah lingkaran gelap di
sekitar mata yang muncul akibat pelebaran pembuluh darah di balik kulit
mata yang tipis. Kondisi kurang tidur adalah penyebab utama terjadinya
mata panda.
Pelupa
Ketika tidur, otak akan mengalami proses “sharp wave ripples” yang berguna untuk memperkuat ingatan. Proses ini juga akan memindahkan ingatan dan memori ke bagian neokorteks di otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori jangka panjang. Bergadang akan menghambat semua proses ini dan meningkatkan rasa mengantuk, maka pada akhirnya Anda menjadi pelupa. Agar tidak mudah lupa dan sekaligus meningkatkan kemampuan mengingat, hentikan kebiasaan begadang. Terutama bagi Anda yang disibukkan dengan aktivitas bersekolah dan bekerja, disarankan untuk mencukupi kebutuhan tidur malam sebanyak 7-9 jam.
Menurunkan kemampuan berpikir
Kurang tidur dapat mengurangi daya nalar, kemampuan memecahkan masalah, dan konsentrasi. Kemampuan memperhatikan sesuatu serta tingkat kewaspadaan juga akan mengalami penurunan. Hal ini akan berakibat pada kecenderungan untuk sulit mengingat sesuatu yang sudah dilakukan atau dipelajari sebelumnya, serta sulit untuk belajar secara efisien.
Menurunkan libido
Libido yang menurun adalah salah satu efek begadang. Ketika kurang tidur, tubuh menjadi kelelahan, mengantuk, energi menjadi cepat habis, meningkatkan ketegangan, dan pada akhirnya menjadi kurang berminat kepada seks. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa pria yang menderita sleep apnea memiliki kadar testosteron yang rendah.
Depresi
Begadang berarti memotong jam tidur Anda di malam hari. Kebanyakan orang yang didiagnosis mengalami depresi dan kecemasan adalah mereka yang tidur kurang dari enam jam di malam hari. Tidak hanya kekurangan tidur, gangguan tidur pun dapat mengarah ke insomnia yang sangat berkaitan dengan kondisi depresi.
Penyebab kecelakaan
Efek begadang yang satu ini tidak main-main. Mengantuk akibat begadang dapat menurunkan kemampuan bereaksi, serupa dengan perilaku orang mabuk akibat minuman beralkohol. Karena itulah orang yang mengantuk lebih besar kemungkinannya mengalami kecelakaan, baik di jalan raya pada saat mengemudi maupun kecelakaan di tempat kerja.
Meningkatkan risiko kematian
Sebuah studi menyatakan bahwa tidur yang hanya berdurasi lima jam dibandingkan waktu normal, yaitu tujuh hingga sembilan jam, dapat memicu kemungkinan mengalami peningkatan risiko kematian sebesar dua kali lipat. Peningkatan risiko ini berlaku untuk semua penyebab kematian, terutama kematian yang disebabkan penyakit kardiovaskular.
Setelah mengetahui bahwa efek begadang tidak ada yang baik bagi tubuh, kini saatnya Anda berpikir lagi sebelum memutuskan untuk begadang. Daripada nantinya kesehatan Anda yang menjadi taruhan, lebih baik dihindari sepenuhnya.
EmoticonEmoticon