Yang membuat luka diabetes memiliki waktu lebih lama untuk sembuh adalah karena tingginya kadar gula darah. Kadar glukosa (gula darah) yang tinggi menyebabkan perburukan sirkulasi darah. Sirkulasi darah yang buruk menghambat aliran darah ke kulit yang dibutuhkan untuk mengobati luka.
Akibatnya, luka pada penderita diabetes tetap terbuka, basah, dan susah disembuhkan hingga berbulan-bulan. Luka yang terbuka akan berisiko tinggi terserang infeksi jamur, infeksi bakteri, atau timbul gangren.
Kenapa Luka Diabetes Lebih Susah Disembuhkan?
Luka diabetes jangan pernah diabaikan meski kecil sekalipun. Luka diabetes sendiri bisa menimbulkan masalah karena beberapa hal berikut:
- Mati rasa pada sebagian anggota tubuh
Salah
satu komplikasi diabetes adalah kerusakan saraf. Jika hal ini terjadi,
maka ada kemungkinan penderita mengalami mati rasa sehingga tidak
merasakan sakit saat bagian tubuhnya terluka. Penderita baru tersadar
ketika luka sudah memburuk dan mengalami infeksi.
- Penyempitan pembuluh darah arteri
Luka
diabetes akan lebih berisiko diderita oleh mereka yang mengalami
penyempitan arteri di kaki. Penyempitan arteri dapat menghambat suplai
darah ke bagian tubuh yang terluka. Hal ini dapat menyebabkan infeksi
luka yang parah dan mempersulit proses penyembuhan.
- Lemahnya imunitas tubuh
Penderita
diabetes berpotensi memiliki kekebalan tubuh yang tidak seoptimal orang
sehat pada umumnya. Melemahnya sistem kekebalan tubuh alami ini dapat
menyebabkan infeksi pada luka yang kecil sekalipun.
Bagaimana Menghadapi Luka Diabetes?Karena risiko yang mungkin datang dari luka pada penderita diabetes bisa membahayakan, maka beberapa hal di bawah ini sebaiknya dilakukan begitu penderita diabetes mendapatkan luka.
- Segera diobati
Hal
terbaik yang sebaiknya dilakukan ketika mendapatkan luka adalah segera
melakukan perawatan. Adapun langkah pertama yang bisa dilakukan adalah
membersihkan luka dari kotoran dengan air yang mengalir. Selanjutnya,
bersihkan daerah sekitar luka dengan sabun dan air tiap hari. Setelah
dibersihkan, keringkan dan oleskan salep antibiotik agar luka terbebas
dari kuman.
- Kurangi tekanan pada luka
Hindari
memberikan penekanan pada daerah luka. Berkurangnya tekanan
memungkinkan luka lebih cepat sembuh. Jika luka terdapat di telapak
kaki, maka sebaiknya gunakan bantalan yang empuk agar pasien tidak
menginjak daerah yang mengalami luka.
- Perhatikan tanda-tanda infeksi
Infeksi
pada luka diebetes terjadi bukan tanpa gejala. Gejala-gejalanya bisa
berupa timbul rasa sakit, kemerahan, atau terasa hangat. Selain
tanda-tanda di atas, infeksi juga bisa ditandai dengan luka yang berair.
- Hubungi dokter
Jika
luka tidak membaik dalam waktu 48 jam, maka penderita disarankan untuk
segera menghubungi dokter. Jika hal ini tidak dilakukan, takutnya luka
akan berkembang makin parah sehingga makin sulit untuk ditangani.
Selain
merawat luka seperti yang disarankan di atas, penderita diabetes juga
bisa menerapkan diet sehat untuk mempercepat penyembuhan. Perawatan luka
yang baik membutuhkan dukungan nutrisi yang baik. Oleh karena itulah
mengutamakan makanan yang sehat sangat dianjurkan. Nutrisi yang penting,
antara lain protein yang salah satu fungsinya adalah memperbaiki kulit
dan jaringan yang rusak.Agar aliran darah makin lancar sehingga luka diabetes makin mudah sembuh, maka penderita sebaiknya juga berolahraga secara teratur. Olahraga akan membantu merangsang dan menjaga aliran darah agar tetap baik. Namun khususnya bagi penderita yang memiliki luka pada bagian telapak kaki, tunggulah luka untuk sembuh terlebih dahulu sebelum mulai berolahraga.
EmoticonEmoticon