Lindungi Anak-anak Kita dari Infeksi Virus Herpes

Waspadai jika anak Anda mengalami luka melepuh di sekitar bibir.  Ini bisa jadi gejala infeksi virus herpes simpleks tipe 1. Luka lepuh yang sebenarnya tidak berbahaya ini dapat menjadi bahaya jika virus di luka lepuh tadi menjangkiti anggota tubuh lain, seperti infeksi mata serius. 

Terdapat dua jenis virus herpes simpleks dan keduanya dapat menyebabkan luka melepuh pada wajah dan daerah genital. Virus herpes simpleks tipe 1 lebih sering dikenal sebagai virus yang menimbulkan luka lepuh di sekitar mulut atau wajah. Sedangkan herpes simpleks tipe 2 kerap menimbulkan luka lepuh pada alat kelamin.






Luka pada wajah anak akibat virus herpes simpleks bisa ditulari oleh anak-anak lain yang sudah terinfeksi terlebih dulu. Penularan ini dapat terjadi jika mereka berbagi mainan, peralatan makan, ataupun cangkir dengan anak lain yang terinfeksi. Bahkan virus ini juga dapat menular dari air liur orang dewasa yang terinfeksi saat mencium anak. Mereka yang terinfeksi, sayangnya belum tentu memiliki luka melepuh yang kasat mata. Sementara itu, virus herpes simpleks genital dapat menular dari ibu ke bayi saat bayi dilahirkan.

Sementara pada bayi yang berusia kurang dari tiga bulan, virus herpes dapat menyebar ke otak dan bagian tubuh lain sehingga menyebabkan gangguan kesehatan serius.

Gejala infeksi primer (serangan pertama) virus herpes pada anak biasanya terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah lima tahun. Selain luka melepuh di sekitar mulut, gejala lain yang mungkin terlihat saat anak pertama kali terinfeksi virus herpes simpleks tipe 1 adalah pembengkakan kelenjar getah bening, peradangan pada gusi, demam tinggi, sakit tenggorokan, balita yang mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya, dehidrasi, mual, dan sakit kepala.

Tetapi sayangnya, gejala-gejala umumnya mereda setelah 1-2 pekan ini bisa jadi sangat ringan sehingga sulit untuk disadari oleh orang tua. Sementara pada sebagian anak lain, virus ini dapat berdiam dalam tubuh dan tidak menimbulkan penyakit. Penyakit bisa kemudian muncul lagi saat terpicu kondisi tertentu, seperti demam atau stres.

Menangani Virus Herpes hingga Beres

Jika ditangani dengan tepat, virus herpes sebenarnya dapat reda dengan sendirinya. Berikut adalah panduan untuk merawat anak yang terinfeksi virus herpes.
  • Segera periksakan Si Kecil ke dokter, terutama jika dia telah mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh sebelum terinfeksi.
  • Jika anak merasa sakit, berikan obat pereda nyeri ringan, seperti acetaminophen atau ibuprofen (jika si Kecil berusia lebih dari 6 bulan). Jangan berikan aspirin pada anak berusia kurang dari 16 tahun karena dapat menyebabkan sindrom Reye yang bisa mengancam jiwa.
  • Untuk meredakan bengkak dan merah pada luka, Anda dapat menempatkan es yang dibalut handuk atau handuk kecil yang telah dibasahi pada area yang sakit.
  • Hindari memberikan makanan yang  bersifat asin dan asam, seperti tomat yang dapat menyebabkan luka terasa lebih sakit.
  • Konsumsi makanan yang lembut dan dingin.
  • Salep pereda nyeri dapat dioleskan dengan memperhatikan panduan pemakaian, terutama jika si Kecil berusia kurang dari 12 bulan. Lebih baik jika semua obat diresepkan dokter.
  • Berikan dia lebih banyak konsumsi cairan untuk mencegah dehidrasi.
  • Ajak dia berkumur dengan obat kumur jika memang menyikat gigi terasa menyakitkan akibat radang gusi.
  • Ingatkan dia untuk tidak menyentuh lukanya.
Agar anak terhindar dari virus herpes, ada baiknya untuk jangan membiarkan sembarang orang mencium bayi, terutama bayi yang baru lahir. Di rumah maupun di sekolah, hindari berbagi peralatan makan dan minum, seperti gelas dan sendok, dengan anak-anak lain, serta ajari dia mencuci tangan secara teratur. Hal yang terpenting, jika anak Anda sedang mengalami virus herpes, disarankan untuk membiarkannya beristirahat di rumah hingga sembuh sepenuhnya sekaligus menghindari penularan ke anak-anak lain di sekolah.


EmoticonEmoticon