Orgasme yaitu saat seseorang mencapai titik puncak atau klimaks dari aktivitas seksual. Ada dua organ intim wanita yang sering disebut sebagai pusat orgasme yaitu G-spot dan klitoris. Keduanya sangat sensitif karena memiliki banyak saraf tepi. Jika G-spot berada di dinding atas dalam vagina, maka klitoris berada di bagian atas luar vagina.
Sulit dikatakan apakah wanita usia 20 tahun lebih dapat menikmati orgasme daripada wanita usia 40-an. Tapi kenyataannya, wanita yang berusia lebih tua tetap dapat menikmati orgasme, terutama karena sudah lebih mengenal reaksi tubuh dan merasa nyaman dengan pasangannya.
Ada beberapa tanda wanita orgasme yang dapat dikenali oleh pasangannya:
- Peningkatan detak jantung, tekanan darah dan pernapasan
Hal
itu yang dapat memicu napas sehingga tampak terengah-engah saat
orgasme. Juga diikuti dengan ketegangan otot dan pembesaran pembuluh
darah hingga maksimal. Tidak jarang, kondisi ini diikuti dengan gerak
refleks menggenggam pada tangan dan kaki.
- Puting payudara menegang
Tidak
hanya di sekitar organ intim wanita, orgasme juga dapat terlihat dari
puting payudara yang menegang. Areola atau bagian gelap di sekitar
puting payudara juga tampak semakin melebar saat orgasme.
- Wajah memerah
Kemerahan
pada wajah wanita saat orgasme terjadi karena aliran darah yang
meningkat. Sebenarnya, peningkatan warna merah itu tidak hanya pada
wajah, namun juga di berbagai bagian tubuh lain.
- Kontraksi otot sekitar organ intim
Saat
wanita orgasme, maka terjadi kontraksi otot di sekitar panggul.
Kontraksi juga terjadi pada otot rahim. Wanita orgasme juga akan
merasakan dinding vagina yang berdenyut, dengan intensitas yang
berbeda-beda pada tiap wanita.
- Tindakan refleks
Orgasme
dikendalikan oleh sistem saraf otonom, sehingga sering kali menimbulkan
gerak refleks. Misalnya, kejang otot di beberapa bagian tubuh,
munculnya gerak tubuh tertentu, hingga mengeluarkan suara tanpa
disadari.
- Sensasi lepas kendali
Saraf
tidak hanya mengirimkan sinyal rasa menyenangkan sejak aktivitas
seksual dimulai. Namun, orgasme dapat menyebabkan otak kehilangan
kendali selama beberapa saat. Hal ini disebabkan karena bagian otak yang
mengendalikan tindakan tidak bekerja saat orgasme, sehingga menimbulkan
sensasi lepas kendali.
- Tubuh menjadi rileks
Beberapa
hormon akan dilepaskan oleh tubuh termasuk endorfin dan prolaktin
setelah orgasme. Pelepasan hormon inilah yang akan membuat wanita merasa
rileks. Ada pula oksitosin yang akan memenuhi otak setelah orgasme,
sehingga memicu munculnya perasaan romantisme seorang wanita terhadap
pasangannya. Itu sebabnya, banyak wanita yang ingin berpelukan atau bercengkrama setelah orgasme. Sementara, efek oksitosin pada pria tidak terlalu besar, karena tingkat testosterone lebih tinggi.
EmoticonEmoticon