Kini, saat berbelanja konsumen dapat melihat deretan minyak yang berbeda. Memilih minyak yang tepat dapat membantu kondisi kesehatan termasuk mengendalikan kadar kolesterol, meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan berat badan, dan lain-lain.
Berikut beberapa jenis minyak yang sering digunakan di Indonesia :
- Minyak Kelapa
Minyak kelapa
memiliki aroma yang nikmat dan tahan lama pada suhu ruang, sehingga
banyak pula digunakan untuk memanggang kue atau jenis makanan lain.
Minyak kelapa mengandung 90 persen lemak jenuh, yang berisiko
meningkatkan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) atau lebih dikenal sebagai kolesterol jahat. Akibatnya, risiko terkena penyakit jantung akan meningkat pula.
Antioksidan
ini berpotensi sebagai penyehat jantung karena ikut berperan dalam
mencegah pembentukan plak di dinding pembuluh darah. Dengan demikian
antioksidan berperan menjaga rongga pembuluh darah agar tidak menyempit.
Meski demikian, kita perlu cermat saat memilih minyak kelapa. Karena
minyak kelapa yang kini dipasarkan melewati banyak proses yang dapat
merusak antioksidan dan zat-zat bermanfaat lainnya.
Penggunaan
minyak kelapa tidak disarankan untuk digunakan secara rutin, karena
kandungannya tidak dianggap sebaik jenis minyak lain untuk menjaga
kesehatan tubuh.
- Minyak Sawit
Minyak sawit
mengandung asam palmitat yang termasuk asam lemak jenuh, kandungan
inilah yang berpotensi meningkatkan kadar LDL dan semua jenis
kolesterol. Meski demikian, efeknya terhadap penyakit kardiovaskular
masih diperdebatkan di dunia medis. Di sisi lain, minyak sawit juga
diketahui mengandung asam oleat dan linoleat yang tergolong asam lemak
tidak jenuh, serta vitamin A dan E sebagai antioksidan. Vitamin E di
dalam kelapa sawit terdiri dari tocotrienol, yang berfungsi mencegah kerja dari enzim pembentukan kolesterol.
- Minyak Kanola
Minyak
kanola rendah kandungan asam lemak jenuh hanya sekitar 7 persen. Minyak
ini juga tinggi dalam kandungan asam lemak tidak jenuh, senyawa vitamin
E tokoferol dan zat-zat lain, yang dipercaya sebagai pelindung jantung.
Penelitian terhadap pola makan dengan minyak kanola menunjukkan
penurunan kadar kolesterol, dibandingkan dengan konsumsi minyak yang
lebih tinggi asam lemak jenuh lainnya.
- Minyak Zaitun
Minyak zaitun
memiliki lima hingga sepuluh kali lebih banyak lemak sehat yang kita
butuhkan, dibandingkan dengan minyak kelapa. Lemak sehat ini termasuk
rantai ganda asam lemak tidak jenuh dan rantai tunggal asam lemak tidak
jenuh.
Hal ini kemungkinan berkaitan
dengan kemampuan minyak zaitun menekan kadar LDL sebagai kolesterol
buruk, memperbaiki hiperlipidemia (kadar kolesterol,total dan
trigliserida tinggi), dan mencegah hipertensi, berdasarkan sebuah studi.
Konsumsi minyak zaitun secara teratur juga dapat mencegah terjadinya stroke.
Tak
hanya mencegah penyakit kardiovaskular, minyak zaitun juga dipercaya
dapat membantu mengatasi kondisi lain seperti menekan risiko kanker
payudara, radang pankreas akut, gangguan hati, dan peradangan usus.
Minyak ini juga kemungkinan mendukung kesehatan mental dengan menekan
depresi, sekaligus mencegah perkembangan penyakit Alzheimer atau
kepikunan.
Untuk mendapatkan banyak
manfaat dari minyak zaitun, dianjurkan untuk mengonsumsi setidaknya dua
sendok makan atau sekitar 23 gram setiap hari. Tambahkan minyak zaitun
saat menumis sayur , campuran salad, atau memoles daging sebagai
pengganti mentega.
Komposisi Lemak dalam Beberapa Jenis Minyak Persentase Berat dari Lemak Total per 100 gram
Penting untuk memilih minyak yang tepat dengan mempertimbangkan
kandungan nutrisinya. Saat membeli, baca label kemasan dengan seksama.
Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter
atau ahli gizi untuk saran terbaik.
EmoticonEmoticon