Kisah Kematian Pelacur

DAHULU di zaman salah seorang nabi bangsa Yahudi, hiduplah seorang pelacur. Menjelang malam, dia biasa membuka jendela biliknya untuk menjerat hidung belang yang melintas di jalanan. Pelacur ini tak pernah gagal menaklukkan siapapun yang menatapnya. Parasnya yang jelita adalah mantra mematikan bagi seluruh lelaki di negeri Mesir.


Suatu kali, seorang lelaki abid melintas di depan rumahnya. Tak sengaja, mata abid ini melirik ke wajah pelacur jelita itu. Kontan kedua kaki abid ini tak mampu berjalan. Dia bergegas menghampiri rumah pelacur itu dengan nafsu yang membuncah.

Di depan rumah pelacur itu, seorang penjaga menahannya, "Berikan 10 dinar terlebih dulu, baru kuizinkan kau masuk." Karena tak punya uang sebanyak itu, abid ini berlari ke pasar terdekat, menjual barang berharga miliknya dan kembali ke tempat tadi.
Setelah masuk bilik pelacur itu dan hendak membuka pakaiannya, tubuhnya tiba-tiba bergetar keras. Benaknya teringat pada Allah. Melihat gejala aneh itu, si pelacur segera mendekatinya dan berkata, "Apa yang terjadi padamu? Buang pikiran yang aneh-aneh dan nikmatilah tubuhku."

Tapi abid ini menampik sambil berkata, "Di sini Allah hadir dan mengawasi. Aku takut pada-Nya." "Banyak orang yang menginginkan tubuhku tapi tak memiliki uang untuk membayarnya. Sementara kau telah membayar tapi malah kehilangan hasrat terhadapku," sergah pelacur.

"Uang yang telah kubayar akan kuhadiahkan padamu. Biarkan aku pergi."

Begitu keluar dari rumah itu, abid ini berteriak-teriak seperti orang gila. Dia menyesali niatnya berbuat maksiat dan ketakmampuannya menahan nafsu. Melihat keanehan tersebut, si pelacur terkulai lemas dan mulai membatin, "Celakalah diriku! Orang itu adalah hamba Allah yang tak pernah berbuat dosa. Baru berniat melakukan dosa, kondisinya mendadak berubah seperti itu. Lalu bagaimana dengan diriku yang telah bertahun-tahun melakukan dosa seperti ini? Alangkah celakanya diriku!"

Pelacur itu pun langsung keluar dari rumahnya dalam keadaan menyesal. Dia bertekad menemukan abid itu dan menyatakan bertobat di hadapannya. Terlintas pula di benak pelacur ini harapan agar si abid ini sudi menikahinya. Setelah bertanya kesana kemari, pelacur itu pun menemukan alamat abid ini. Rumah sang abid yang berada di desa terpencil tak menghalangi pelacur itu untuk menemuinya. Sesampainya di depan rumah abid dan mengetok pintunya, pelacur ini memalingkan wajahnya.

Begitu melihat wajah pelacur itu, abid ini langsung berteriak-teriak ketakutan dan jatuh pingsan. Tak berapa lama, abid ini akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Pelacur itu terkaget-kaget. Dalam linangan airmata, dia berdoa: "Ya Allah, aku menyesali seluruh dosaku yang lalu. Aku mendatangi abid ini untuk menikahinya dan menutup lembar masa laluku. Kini Kau ambil dia, maka ambillah juga nyawaku agar aku bisa bertemu dengannya di alam sana."

Selesai mengucapkan doanya, Allah mencabut nyawa pelacur tersebut. Demikianlah indahnya cara Allah menutup keburukan dan menggantinya dengan kebaikan. [islamindonesia/klinikf3cinoling]


EmoticonEmoticon