seseorang baik dengan lafad (verbal), tanda, ataupun isyarat dengan menggunakan mata, tangan ataupun kepala”. (Al-Adzkaar: 336).
Penting
untuk diketahui bahwa menggunjing merupakan perbuatan yang amat dibenci
oleh Allah SWT. Melakukan ini sama saja dengan memakan daging
saudaranya yang telah mati.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman. Jauhilah kebanyakan prasangka. Sesungguhnya kebanyakan parasangka itu adalah dusta dan jangan kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman. Jauhilah kebanyakan prasangka. Sesungguhnya kebanyakan parasangka itu adalah dusta dan jangan kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain.
Apakah kamu
suka jika salah seorang di antara kamu makan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang,” (QS.
Al-Hujurat:12).
Anas radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Tatkala saya diangkat kelangit, saya melewati kumpulan orang yang memiliki kuku terbuat dari tembaga, dengannya mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka sendiri, lantas sayapun bertanya pada Jibril ‘alaihissalam: Siapakah mereka itu wahai Jibril? Beliau menjawab:
Anas radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Tatkala saya diangkat kelangit, saya melewati kumpulan orang yang memiliki kuku terbuat dari tembaga, dengannya mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka sendiri, lantas sayapun bertanya pada Jibril ‘alaihissalam: Siapakah mereka itu wahai Jibril? Beliau menjawab:
“Mereka itu adalah
orang-orang yang suka memakan daging manusia (menggunjing), dan suka
menghina harga diri mereka”. (HR Ahmad 3/224, dan Abu Daud : 4878,
shahih).
Orang yang menggunjing akan ditanya tentang kebenaran gunjingan tersebut diakhirat kelak. Sebagaimana dalam diriwayatkan dalam hadis: “Barangsiapa yang menggunjing orang lain dengan sesuatu yang orang tersebut tidak lakukan, dengan tujuan untuk mengolok-oloknya, maka Allah akan memenjarakannya dalam neraka jahannam sehingga ia mendatangkan kebenaran/bukti perkataannya tersebut”. (HR Thabarani 3/420),
Walaupun hadis ini dinilai dhoif oleh Hafidz Al-Haitsami dan Syaikh Al-Albani dari segi sanad, namun maknanya benar, dan ia pasti akan diazab sebagaimana dalam banyak hadis shohih lainnya.
Meskipun akhlak kita sudah baik, alangkah lebih bagus jika kita menebalkan keimanan dan menambah amalan yang jelas-jelas akan membawa kita menuju syurgaNya. Tanyakan pada diri sendiri, apakah kita ini sudah lebih baik daripada orang lain?
Orang yang menggunjing akan ditanya tentang kebenaran gunjingan tersebut diakhirat kelak. Sebagaimana dalam diriwayatkan dalam hadis: “Barangsiapa yang menggunjing orang lain dengan sesuatu yang orang tersebut tidak lakukan, dengan tujuan untuk mengolok-oloknya, maka Allah akan memenjarakannya dalam neraka jahannam sehingga ia mendatangkan kebenaran/bukti perkataannya tersebut”. (HR Thabarani 3/420),
Walaupun hadis ini dinilai dhoif oleh Hafidz Al-Haitsami dan Syaikh Al-Albani dari segi sanad, namun maknanya benar, dan ia pasti akan diazab sebagaimana dalam banyak hadis shohih lainnya.
Meskipun akhlak kita sudah baik, alangkah lebih bagus jika kita menebalkan keimanan dan menambah amalan yang jelas-jelas akan membawa kita menuju syurgaNya. Tanyakan pada diri sendiri, apakah kita ini sudah lebih baik daripada orang lain?
EmoticonEmoticon