Kecerdasan spiritual/ spiritual quotient (SQ) adalah istilah yang digunakan serupa dengan intelligence quotient (IQ) dan emotional quotient (EQ). SQ diciptakan untuk melengkapi keterbatasan dan kekurangan IQ dan EQ dalam menjelaskan kapasitas manusia. Tipe kecerdasan ini sebenarnya dapat dilihat berdasarkan aktivitas otak saat manusia melakukan hal yang bermanfaat bagi jiwanya, misalnya meditasi.
Spiritualitas sendiri adalah upaya manusia dalam menemukan harapan, arti, dan ketenangan di dalam diri. Spiritualitas berhubungan erat dengan kesehatan karena pada dasarnya tubuh, pikiran, dan jiwa saling berhubungan. Kesehatan pada satu bagian akan berdampak kepada kesehatan pada bagian tubuh yang lain.
Meski jenis kecerdasan ini dianggap sulit diturunkan menjadi indikator-indikator tertentu yang dapat diukur, tapi seorang pakar kepemimpinan menganggap bahwa jenis kecerdasan ini adalah yang paling utama dan dasar dari semua tipe kecerdasan. Sisi kecerdasan spiritual akan memandu jenis-jenis kecerdasan lain.
Penelitian juga menemukan bahwa pemikiran positif dan kekuatan yang ditemukan manusia dari agama turut berkontribusi terhadap kesembuhan dan kesehatan manusia. Meski meningkatkan kecerdasan spiritual tidak dapat menyembuhkan penyakit, tetapi setidaknya dapat membuat manusia berdamai dengan penyakit atau bahkan menerima berita kematian. Dengan sendirinya, diri seseorang akan merasa lebih tenang.
Umumnya kecerdasan spiritual mengandung beberapa komponen sebagai berikut.
- Merasa butuh memahami akar persoalan dan memiliki kecenderungan untuk mengajukan pertanyaan dasar ‘mengapa’.
- Kesadaran diri: mengetahui apa yang menjadi nilai dalam hidupnya, apa yang dia percayai, dan yang memotivasi dirinya.
- Spontanitas: responsif terhadap kehidupan.
- Bertindak sesuai prinsip dan keyakinan di dalam dirinya.
- Mampu ikut merasakan hal yang dirasakan oleh orang lain.
- Mampu memiliki keyakinan sendiri yang mungkin berbeda dari kebanyakan orang.
- Menghargai keberagaman.
- Mampu belajar dari kesalahan dan penderitaan.
- Mampu rendah hati.
- Merasa terpanggil untuk memberi secara sukarela.
- Mampu menilai sebuah persoalan dalam konteks yang lebih luas.
- Memiliki kesadaran.
- Mampu mengendalikan tubuh dan benda di sekitar.
- Mampu mengambil manfaat dan makna dari pengalaman sehari-hari.
- Mampu memanfaatkan sumber daya spiritual untuk memecahkan masalah.
- Berbudi luhur.
- Ambil waktu tiap hari untuk meningkatkan kesehatan spiritual, misalnya dengan berdoa, meditasi, menyanyi, membaca, berlibur di alam terbuka, ataupun melakukan kegiatan kerelawanan. Biasakan berdoa dan bersyukur kepada Tuhan sesuai yang Anda yakini di waktu yang sama tiap hari.
- Berkomunikasi dengan diri sendiri melalui menulis ataupun membaca. Membaca banyak hal membuat Anda dapat memandang dan menilai dari segala sisi.
- Bermeditasi dan berlatih menarik napas panjang. Bermeditasi dapat dilakukan sesederhana dengan mematikan perangkat elektronik selama beberapa waktu, seperti mematikan TV atau telepon genggam.
- Lakukan kegiatan yang dapat membuat Anda tertawa dan rileks, seperti berbincang dengan teman atau bernyanyi.
- Berikan waktu atau lakukan sesuatu untuk kebaikan orang lain, seperti memberikan donasi atau sekadar membantu ibu Anda membawa barang belanjaan.
EmoticonEmoticon