Fakta Fobia Lubang yang Perlu Anda Ketahui

Ketakutan akan ketinggian (acrophobia) atau berada di tempat sempit (claustrophobia) mungkin sudah sering Anda dengar. Kalau fobia lubang, mungkin belum banyak yang tahu.

Beberapa tahun yang lalu, foto bergambar kulit dengan banyak lubang menjadi viral di berbagai media sosial. Foto editan tersebut pun sukses membuat banyak orang merinding ketika melihatnya. Dan tidak hanya foto kulit berlubang yang dapat memicu perasaan tersebut, kelopak biji teratai, sarang lebah, sarang semut, karang, spons, keju yang banyak lubangnya, atau bahkan delima juga bisa membuat orang menjadi berjengit.



Nah, bila Anda merasa gemetaran, berkeringat, mual, pusing, sesak napas, mulut menjadi kering, denyut jantung menjadi cepat, kegerahan atau kedinginan, mati rasa atau kesemutan, kebingungan, atau ingin cepat-cepat ke toilet ketika melihat foto tersebut, bisa jadi Anda menderita fobia lubang.

Apa Itu Fobia Lubang?

Fobia lubang atau trypophobia merupakan ketakutan terhadap sekumpulan lubang kecil atau benjolan. Namun ternyata, trypophobia jarang digunakan dalam literatur ilmiah dan bukan nama resmi yang diberikan oleh kumpulan psikolog, melainkan diciptakan oleh salah seorang netizen di forum internet.

Meski demikian, melihat besarnya fenomena fobia lubang ini, ada dua psikolog yang melakukan penelitian tentang ketakutan tersebut. Mereka menggunakan gambar-gambar yang dianggap dapat memicu trypophobia dan gambar-gambar binatang beracun seperti ular dan laba-laba.

Dari studi tersebut, kedua psikolog mengemukakan bahwa fobia lubang atau trypophobia merupakan suatu mekanisme pertahanan diri dari serangan binatang beracun. Binatang beracun rupanya memiliki pola karakteristik yang sama pada kulit tubuhnya, yaitu lurik-lurik menyerupai gambar lubang. Dengan mengubah kontras dan energi cahaya pada gambar binatang ini, maka akan muncul gambar menyerupai lubang-lubang pada kulit binatang. Otak akan meresponsnya sebagai sumber bahaya.

Menangani Fobia Lubang

Entah Anda mengalami ketakutan terhadap lubang atau hal lain, fobia bisa ditangani dengan berbagai cara berikut:
  • Pelajari apa yang membuat Anda takut. Mencari tahu lebih banyak tentang sumber ketakutan Anda adalah cara efektif untuk mengatasi fobia lubang atau fobia lainnya. Misalnya, jika Anda merinding melihat kelopak biji teratai, cari tahu mengapa bentuknya seperti itu? Apakah ada fungsi dan alasan tertentu? Dengan begitu, rasa takut Anda mungkin akan menjadi sedikit berkurang.
  • Hadapi rasa takut dan ubah cara pandang Anda.
  • Lakukan meditasi, yoga, atau tarik napas dalam-dalam agar dapat menenangkan diri.
  • Mengobati dari dalam diri sendiri dengan mengubah gaya hidup (rutin olahraga, mengonsumsi makanan dan minuman sehat, cukup tidur, hindari kafein dan stimulan lain), ikut terapi perilaku kognitif, dan menemui orang dengan ketakutan serupa.
  • Ikut konseling atau psikoterapi.
  • Minum obat penenang atau antidepresan, hanya jika diresepkan oleh psikolog dan hanya disarankan untuk dikonsumsi dalam jangka pendek.
Jika Anda menderita fobia lubang (atau fobia lain) dan ketakutan tersebut memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda, segara cari bantuan dari psikolog sesegera mungkin.


EmoticonEmoticon