Seorang pakar kandungan berpendapat bahwa saat ini sebagian besar wanita yang menjalani proses persalinan secara normal bisa membutuhkan waktu yang lebih panjang. Oleh karena itu pedoman terbaru asosiasi dokter kandungan internasional menyatakan bahwa para wanita hamil yang memiliki risiko gangguan kehamilan rendah sebaiknya diizinkan untuk dapat menghabiskan lebih banyak waktu pada tahap pertama melahirkan. Hal ini demi menghindari tindakan operasi caesar yang sebenarnya tidak diperlukan.
Dokter harus lebih sabar selama menangani proses persalinan dan bukannya bergegas untuk memilih jalan operasi. Memang benar bahwa tujuan caesar adalah untuk menyelamatkan nyawa Bunda dan bayi bila terjadi komplikasi persalinan, namun begitu cepatnya peningkatan jumlah tindakan caesar telah meningkatkan kekhawatiran bahwa caesar terlalu berlebihan dan dilakukan tanpa alasan yang jelas.
Sebagai langkah aman, ada baiknya Bunda mengupayakan persalinan normal. Untuk itu, berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menghindari operasi caesar, baik yang dilakukan selama menjalani kehamilan maupun selama menjalani proses melahirkan.
Menjaga berat badan selama masa kehamilan
Selama kehamilan, Bunda dianjurkan untuk menghindari pertambahan berat tubuh yang berlebihan.
Seorang pakar ginekologi mengatakan bahwa dari penelitiannya ditemukan
bahwa obesitas kemungkinan menjadi faktor meningkatnya tindakan operasi
caesar. Ibu hamil yang obesitas berisiko mengalami komplikasi kehamilan,
termasuk diabetes gestasional, hipertensi, maupun pembekuan darah.
Kesemuanya itu merupakan pemicu utama adanya rekomendasi dilakukannya
caesar. Untuk mendapat berat tubuh yang ideal selama hamil, Bunda dapat
melakukan beberapa langkah di bawah ini.
- Rutin berolahraga ringan. Berjalan kaki, berenang, maupun senam ibu hamil adalah kegiatan yang bisa dilakukan. Bunda juga dapat memilih yoga yang telah terbukti dapat memperbaiki kualitas tidur dan mengurangi stres ibu hamil. Selain itu, yoga juga dapat membuat otot Bunda lebih kuat, fleksibel, dan menambah daya tahan untuk melahirkan. Yang terpenting, yoga juga dapat membantu mengurangi risiko persalinan prematur dan masalah persalinan lainnya yang dapat memicu tindakan caesar. Sepanjang disetujui oleh dokter atau bidan, kegiatan ini dapat membantu Bunda untuk tetap bugar dan siap memenuhi tuntutan persalinan.
- Hindari latihan dengan posisi telentang setelah trismester pertama kehamilan. Hindari juga segala aktivitas yang berisiko membuat Bunda terjatuh.
- Terapkan pola makan sehat dan seimbang yang mencakup empat kelompok makanan, yaitu:
Sayur dan buah
Dalam sehari, Bunda perlu mengonsumsi 5 porsi buah segar, dan 3-4 takaran saji sayuran segar.
Susu atau produk susu
Bunda dianjurkan mengonsumsi 2-3 takaran saji produk susu seperti yoghurt dan keju padat.
Protein
Daging
merah, ikan yang bebas merkuri, kedelai atau tahu, maupun telur.
Protein harian yang dibutuhkan sebanyak maksimal 170 gram.
Biji-bijian
Beras, pasta, sereal, atau roti sebanyak 6-8 takaran saji per hari.
Memilih bidan
Bunda
mungkin memilih bidan untuk menolong melahirkan secara normal. Pastikan
bidan bersertifikat dan tanyakan rekanan dokter dan rumah sakit yang
dimiliki jika nantinya ternyata Bunda mengalami komplikasi persalinan.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa bidan, pastikan kehamilan
Bunda berjalan normal karena tidak dianjurkan melahirkan di bidan bila
bunda memiliki kehamilan dengan risiko tinggi, seperti hamil bayi
kembar, memiliki masalah kesehatan kronis, tekanan darah tinggi maupun
diabetes gestasional. Ada baiknya Bunda memeriksakan kehamilan di dokter
kandungan terlebih dahulu.
Mencukupi kebutuhan istirahat menjelang persalinan
Sebagian
besar ibu hamil membutuhkan lebih banyak istirahat daripada yang mereka
kira. Ini karena proses melahirkan akan membuat tubuh lebih lelah dari
biasanya. Namun, di sisi lain Bunda mungkin kesulitan untuk tidur.
Cobalah berbaring dengan posisi yang nyaman, misalnya miring ke kiri
dengan kaki ditekuk. Bunda juga bisa menggunakan beberapa bantal untuk
menyangga punggung agar lebih nyaman. Mengupayakan untuk cukup istirahat
menjelang persalinan sangat penting agar fisik Bunda dapat memenuhi
tuntutan persalinan tanpa intervensi medis seperti caesar.
Kenali waktu persalinan yang tepat
Pergilah
ke bidan atau rumah sakit bila Bunda mengalami tahap persalinan aktif,
artinya pembukaan leher rahim sudah mencapai 6 cm, bukan 4 cm. Terlalu
dini datang ke rumah sakit untuk persalinan ketika Bunda masih dalam
tahap awal melahirkan dapat memicu intervensi yang tidak perlu selama
melahirkan, termasuk caesar.
Perlu
diingat bahwa fase pertama melahirkan merupakan yang terlama dan
ditandai dengan kontraksi ringan. Bila Bunda masih dalam fase ini,
cobalah untuk berjalan mondar-mandir dan sesekali jongkok untuk membantu
progres berlanjut secara normal dan sehat sehingga Bunda mencapai tahap
persalinan aktif. Bila sudah di tahap persalinan aktif, pergilah ke
rumah sakit atau bidan.
Demi kesuksesan dan kelancaran persalinan, diperlukan komunikasi yang baik di antara dokter atau bidan dengan pasien agar keputusan medis yang diambil menjadi solusi tepat bagi Bunda dan bayi. Oleh karena itu, Bunda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau bidan sebelum melahirkan. Tanyakan bagaimana kebijakan mereka tentang persalinan. Utarakan keinginan Bunda untuk melahirkan secara normal dan pastikan dokter yang dipilih adalah yang menghormati keinginan Bunda untuk melahirkan normal. Bila memungkinkan, tanyakan berapa ‘tingkat caesar primer’ mereka yang menggambarkan seberapa besar persentase kemungkinan dokter melakukan tindakan caesar pertama. Angka tingkat caesar primer idealnya sekitar 15-20 persen. Tanyakan juga apakah dokter tersebut menggunakan teknik untuk membantu persalinan normal, termasuk forcep.
Selain itu, upayakan menghindari induksi selama melahirkan bila Bunda dan bayi dalam kondisi baik-baik saja untuk melanjutkan persalinan. Penelitian menunjukkan bahwa induksi selama proses persalinan dapat melipat-gandakan kecenderungan dilakukannya caesar.
EmoticonEmoticon