Kisah 5 Ibu Ibu Hebat yang Pantang Menyerah untuk Hamil Meski sering Keguguran

Wanita yang berulang kali keguguran biasanya terlanjur trauma dan putus asa untuk kembali hamil karena khawatir akan kejadian serupa terulang lagi. Tapi ibu-ibu hebat ini tak pernah menyerah mencoba punya anak meski sering keguguran.



1. Jo Short, 19 kali keguguran

Dengan bangga Jo Short memperlihatkan 'bayi ajaib' yang sudah lama ditunggu-tunggunya. Tanpa rasa menyerah, Jo akhirnya bisa melahirkan bayinya sendiri setelah 19 kali mengalami keguguran dalam 15 tahun terakhir.

Wanita asal Newport, Gwent, dan suaminya Steve (38), mulai mencoba memiliki anak sejak tahun 1997, setahun setelah mereka pertama kali bertemu. Sayang, di tahun itu pula Jo pertama kali mengalami keguguran. Tak mau menyerah, Jo dan suami masih terus berusaha untuk bisa mendapatkan keturunan. Tapi usahanya selama 15 tahun selalu berakhir sama, keguguran. Bila dihitung, sudah 19 kali Jo mengalami keguguran.

Tapi trauma keguguran tak membuat Jo putus asa, ia pun mendatangi puluhan dokter kandungan karena sangat mengharapkan kehadiran seorang bayi. Menurut dokter, Jo adalah salah satu dari 1,5 juta perempuan di Inggris yang menderita endometriosis, suatu kondisi ginekologis yang sering membuat korban menjadi tak subur.

Beruntung, Jo bertemu dengan Richard Penketh yang menyarankannya untuk menjalani operasi perintis. Dia melakukan operasi selama empat jam, yang melibatkan memotongan jaringan parut yang disebabkan karena kondisinya.

2. Angie Baker, 18 kali keguguran

Angie Baker adalah perempuan yang mengalami keguguran hingga 18 kali selama 13 tahun. Baru pada kehamilan yang ke-19, perempuan asal Peachaven, Inggris, ini berhasil mendapatkan keajaiban memiliki buah hati yang diidamkannya.

Angie memiliki sub tipe sel darah putih yang tinggi atau dikenal dengan Natural Killer (NK), sel yang bertanggung jawab melindungi diri dari virus. Karena sel-sel NK terlalu aktif, membuatnya tidak dapat melindungi kehamilannya dan mengira janin yang ada di tubuhnya sebagai benda asing dan menyerangnya.

Angie sebelumnya tak pernah berani berharap bahwa di kehamilannya yang ke-19 bisa berhasil memiliki anak. Tapi dengan melakukan perawatan di Epsom and St Helier University Hospitals NHS Trust di Surrey Inggris, dirinya berhasil menjadi seorang ibu pada Desember 2009. Putri kecilnya itu diberi nama Raiya

3. Maria Pridmore, 14 kali keguguran

Maria Pridmore harus menghadapi cobaan hidup yang berat karena telah kehilangan 16 orang bayinya. Ia pernah 14 kali keguguran, sekali melahirkan bayi lahir mati (stillbirth) dan seorang bayi meninggal di usia sangat muda. Setelah mengalami 13 tahun yang sulit, akhirnya wanita itu bisa menjadi seorang ibu.

Maria dan suaminya John Foran sempat menyerah untuk bisa memiliki anak, setelah berulang kali keguguran, calon bayinya lahir dalam keadaan meninggal, dan bayinya meninggal saat baru berusia 2 minggu pada tahun 2009.

Saat hamil, ada saja masalah kesehatan yang menyerang Maria. Ia pernah didiagnosis pre-eklampsia dan infeksi streptokokus, yang dapat menyebabkan penggumpalan darah plasenta yang bisa memotong pasokan makanan untuk bayi yang belum lahir. Ia pun pernah 2 kali mengalami, hingga membuatnya hampir menyerah punya anak.

Maria mengalami keguguran pertama pada saat masih berusia 19 tahun. Setelah 13 tahun menunggu, akhirnya ia bisa menjadi ibu dari seorang putri cantik bernama Mia Shannon

4. Teresa Edgeler, 9 kali keguguran

Setelah 9 kali mengalami keguguran, Teresa Edgeler tidak pernah putus asa untuk mencoba. Hingga akhirnya ia mengetahui penyebab yang membuatnya keguguran, dan kini ia berhasil menjadi seorang ibu.

Sejak pertama kali Teresa jatuh cinta dengan sang suami Chris, saat itu ia memiliki ambisi untuk bisa menjadi seorang ibu suatu hari nanti. Setelah menikah selama 5 tahun ia dinyatakan hamil dan merasa sangat bahagia.

Namun saat pertama kali ia melakukan scan, dokter memberitahu bahwa tidak ada detak jantung yang menandakan si janin sudah meninggal di dalam kandungan. Sekitar 5 bulan kemudian ia hamil kembali, namun keguguran lagi, dan di tahun berikutnya ia hamil ketiga kalinya tapi hanya bertahan selama 6 minggu.

Pada Juni 2005 ia mengalami keguguran lagi, tapi kali ini lebih menyakitkan. Ia merasakan kesakitan dan dilarikan ke rumah sakit, kondisi ini disebabkan oleh kehamilan ektopik yang membuatnya harus dioperasi dan diangkat satu saluran tubanya.

Para ahli mendiagnosisnya dengan sindrom gangguan pembekuan darah antifosfolipid, ia diobati dengan aspirin dan suntikan yang dilakukan di rumah. Tapi sayangnya pengobatan itu tidak memberikan hasil, ia mengalami 4 kali keguguran selama 5 tahun dan selalu terjadi di usia kehamilan 6-8 minggu.

5. Jenny Cash, 7 kali keguguran

Bangkit dari tragedi pasca tujuh kali keguguran tentu bukanlah hal yang mudah. Namun pasangan Jenny Cash dan Nathan dari Inggris ini tak kenal menyerah. Tentu saja ketika akhirnya Jenny berhasil melahirkan anak pertama mereka yang berjenis kelamin perempuan, rasanya segala kesedihan pasangan ini telah terbayar lunas.

Kendati mereka berkali-kali gagal punya anak, pasangan dari Bar Hill dekat Cambridge ini tak pernah mencoba IVF atau program bayi tabung karena dokter tak menemukan alasan medis mengapa Jenny kerap mengalami keguguran.

Beruntung kedua pasangan ini memang pantah menyerah dan mereka terus mencoba agar bisa hamil secara alami. Hingga akhirnya dua tahun lalu, pada kehamilan kedelapan Jenny, akhirnya lahirlah anak pertama mereka yang diberi nama Alessia. Dan bulan September lalu, pasangan ini pun dikaruniai anak kembar tiga.

Sumber : Detikhealth


EmoticonEmoticon