“Kenapa Bunda Bisa Hamil?”

SAAT si kecil melihat bundanya ataupun perempuan dewasa yang sedang hamil, tidak menutup kemungkinan dengan rasa ingin tahunya yang tinggi mereka akan bertanya kenapa bunda hamil? Darimana asalnya adik bayi? Dan pertanyaan-pertanyaan sejenisnya. Perlu diingat, si kecil tidak akan puas dengan satu jawaban saja. 
Setelah bunda menjawab pertanyaan pertama, maka akan muncul pertanyaan-pertanyaan lainnya. Nah, bunda jangan dulu panik ketika si kecil bertanya seperti itu. Tetaplah bersikap tenang dan tersenyum seta berikanlah jawaban terbaik dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh si kecil.

Berikut ini ada beberapa tips untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan si kecil yang cukup membuat bunda terhenyak.

Anak: “Bunda, kok perut bunda membesar?”

Bunda: “Perut bunda membesar karena di dalamnya ada adik bayi yang jika sudah lahir nanti akan jadi teman bermain kamu sayang.”

Anak: “Kok adik bayi bisa ada di dalam perut bunda?”.

Bunda: “Setelah ayah dan bunda menikah, Allah meletakkan adik bayi di dalam rahim. Rahim itu tempat tinggal adik bayi yang terletak di dalam perut bunda.”

Anak: “Berarti kalau perut aku membesar, didalamnya ada adik bayi juga ya?”

Bunda: “Tidak sayang! Allah meletakkan adik bayi hanya di dalam perut perempuan dewasa yang sudah menikah saja. Kan perut bunda cukup besar, jadi adik bayi bisa tinggal di dalam perut bunda. Kalau perut kamu kan kecil, jadi adik bayi tidak akan muat untuk tinggal di dalam perut kamu.”

Anak: “Sampai kapan adik bayi tinggal di dalam perut bunda?”

Bunda: “Lama sekali. Adik bayi harus tumbuh secara sehat dulu, kaki dan tangannya harus kuat dulu, baru setelah itu bisa keluar dari perut bunda dan tinggal bersama kita.”

Anak: “Terus nanti gimana caranya adik bayi keluar dari perut bunda?”

Bunda: “Nanti, dokter akan membantu bunda untuk mengeluarkan adik bayi.” (jika si kecil sudah faham tentang organ tubuh, bunda boleh menunjukkan organ tempat keluarnya bayi atau bila bunda melahirkan anak pertama dengan caesar, maka bunda boleh menunjukkannya kepada si kecil).
Anak: “Kalau aku memanggil-manggil adik bayi dari sini, apakah dia akan mendengarnya?”

Bunda: “Iya, dia juga sudah punya telinga untuk mendengar. Dia bisa mendengar suara kamu, suara bunda, dan suara ayah. Biasanya, perut bunda suka ditendang-tendang kalau dia mendengar suara. Jadi, kalau nanti adik bayi sudah lahir dia akan kenal dengan kita semua.”

Anak: “Dulu, aku juga ada di dalam perut bunda ya?”

Bunda: “Iya sayang. Dulu juga kamu sama seperti adik bayi ada di dalam perut bunda. Dan nanti juga adik bayi akan tumbuh sehat dan cerdas seperti kamu”. (bila perlu tunjukkan pula foto-foto bunda saat kehamilan pertama dan saat dia masih bayi)

Nah, itulah sebagian contoh kecil cara menjawab pertanyaan-pertanyaan anak seputar kehamilan. Kuncinya, bunda hanya perlu bersikap tenang dan menjawabnya dengan penuh kasih sayang. [retsa/klinikf3cinoling/parenting/ayahbunda]


EmoticonEmoticon