Selanjutnya, para pelaku seks bebas yang terinfeksi, dapat menjadi orang yang menularkan penyakit kelamin kepada orang lain. Dengan kata lain, Anda dapat turut membuat orang lain menderita dan merusak hidup mereka.
Seks bebas sendiri memiliki definisi yang beragam sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. Salah satu definisinya berarti melakukan hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan dan dilakukan dengan banyak orang.
Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman untuk mengurangi risiko tertularnya penyakit, salah satunya dengan menggunakan kondom. Namun, perlu diingat. Kondom pun dapat berisiko bocor atau lepas, sehingga hubungan seks bebas dengan sembarang orang sangat memungkinkan menjadi tidak aman.
Beragam penelitian telah membuktikan bahwa berhubungan seks dengan beberapa orang berbeda meningkatkan risiko tertular Penyakit Menular Seksual (PMS).
Selain HIV/AIDS, PMS yang dapat menjangkiti orang-orang yang melakukan seks bebas adalah sifilis, herpes genital (herpes simpleks), dan gonore.
Salah satu cara penularannya adalah melalui cairan genital pada saat melakukan hubungan seks. Bisa juga menular melalui kontak seksual yang melibatkan mulut dan anus. Sebagian dari penyakit ini masih bisa disembuhkan, namun ada juga yang tidak bisa alias permanen. Parahnya, penyakit-penyakit yang termasuk dalam PMS ini akan berdampak kepada kehidupan seseorang dalam jangka waktu panjang.
Cegah Seks Bebas agar Terhindar dari Penyakit Menular Seksual
Sebelum terjadi pada diri sendiri, cegah dan kurangi risiko tersebut dengan melakukan seks yang aman. Pencegahan PMS dapat dilakukan dengan cara berikut.
Setia pada satu pasangan
Hubungan
seksual yang paling aman adalah hanya dengan satu pasangan. Pastikan
juga pasangan Anda hanya berhubungan seksual dengan Anda. Jangan lupa,
sebelum rutin melakukan hubungan seks, Anda dan pasangan juga sangat
disarankan memeriksakan diri untuk memastikan tidak ada yang terinfeksi
penyakit menular seksual. Apabila tidak ada yang pernah terinfeksi PMS
dan keduanya berkomitmen untuk setia, risiko terkena PMS menjadi rendah.
Pahami juga bahwa dengan
memiliki
pasangan tetap di rumah sekaligus melakukan hubungan seksual dengan
orang lain di luar rumah sama saja dengan membiarkan diri sendiri
berpeluang lebih tinggi untuk terinfeksi PMS. Bila Anda tidak ingin hal
ini terjadi, maka hentikan kebiasaan seks bebas sekarang juga.
Tidak berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi PMS
Jika
pasangan Anda positif mengidap PMS, seperti penyakit gonore atau
sifilis, hindari melakukan hubungan seksual dengannya. Gejala PMS ini
bisa berupa ruam atau luka yang terbuka. Lakukan pengobatan terlebih
dahulu ke dokter, sampai penyakit tersebut benar-benar sembuh. Biasanya
dokter akan menyarankan Anda dapat berhubungan seksual kembali dengan
pasangan, apabila keadaannya sudah aman.
Konsultasikan
lebih jauh dengan dokter mengenai risiko penularan penyakit HIV/AIDS
karena hingga saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk
menyembuhkan penyakit seksual menular ini.
Hindari konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan sebelum melakukan hubungan seksual
Mengonsumsi
minuman keras dan menggunakan obat-obatan sebelum melakukan hubungan
seksual berisiko memengaruhi pikiran Anda. Saat mabuk akibat alkohol,
Anda tidak lagi bisa berpikir dengan sehat. Misalnya, tidak menggunakan
kondom sebagai pelindung atau tidak menggunakan kondom dengan benar.
Hindari minuman beralkohol dan obat-obatan agar Anda terhindar dari
kegagalan penggunaan pelindung saat akan melakukan hubungan seksual.
Komitmen untuk saling menjauhi seks bebas
Selanjutnya,
Anda dan pasangan disarankan untuk terus berkomitmen untuk tetap
menjauhi seks bebas dan melakukan seks aman. Teruslah saling mendukung
demi menjaga kesehatan bersama.
Lakukan Hubungan Seksual Aman
Selain menghindari seks bebas, Anda pun sangat disarankan melakukan hubungan seksual yang aman. Untuk mengetahui hubungan seksual yang Aman, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui.
Tidak ada hubungan seksual yang tidak berisiko
Semua
hubungan seksual, baik vaginal, oral, maupun yang lainnya, tidak ada
yang 100 persen aman. Semua memiliki risiko dengan tingkat yang
berbeda-beda. Yang bisa Anda lakukan adalah melakukan hubungan seksual
yang risikonya paling rendah. Sebagai informasi, oral seks dengan
menggunakan kondom adalah yang terendah risikonya.
Alat kontrasepsi tidak sekaligus mencegah penyakit
Kondom
laki-laki memang berfungsi sebagai alat kontrasepsi sekaligus pencegah
penyakit menular seksual, namun sebagian besar alat kontrasepsi lainnya,
seperti IUD, pil, dan spermisida, hanya berfungsi mencegah kehamilan
dan bukan sebagai pencegah penyakit menular seksual. Ada baiknya jika
Anda menggunakan alat kontrasepsi yang sekaligus berfungsi mencegah
penyebaran penyakit.
Pilih kondom fungsi ganda
Ada
dua jenis kondom. Pertama terbuat dari lateks dan kedua, sering kali
disebut sebagai kondom alami, terbuat dari kulit domba. Kondom nonlateks
hanya berfungsi sebagai pencegah kehamilan, tetapi tidak mencegah
penularan penyakit. Jadi, pilihlah kondom lateks, terutama yang pada
kemasannya terdapat informasi bahwa produk tersebut juga sekaligus
memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual.
Gunakan kondom dengan benar
Menggunakan
kondom tampaknya sangat mudah. Namun jangan salah, jika Anda tidak
menggunakannya dengan benar, maka fungsinya sebagai pencegah kehamilan
dan penularan penyakit menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu,
perhatikan cara penggunaannya berikut ini.
- Gunakan kondom secara konsisten, tiap kali berhubungan seksual.
- Hati-hati saat membuka kemasan agar kondom tidak koyak dan membuat fungsi kondom menjadi tidak maksimal.
- Gunakan pelumas agar kondom tidak sobek karena gesekan.
- Hindari menggunakan kondom lebih dari satu pada saat yang sama karena justru akan mudah sobek dan tingkat perlindungannya berkurang.
- Pastikan kondom tidak ke
- Hindari kondom terkena paparan sinar matahari secara langsung atau tempat lain yang bersuhu tinggi.
EmoticonEmoticon