Sering kita dengar bahwa arwah saudara kita pada setiap malam jum’at
pulang ke rumah, sehingga kita dianjurkan bersedekah untuknya atau
membacakan al-fatihah dan surat-surat lainnya, Apakah hal itu hanya
mitos ataukah memang ada dalilnya?
Dalam kitab al Jami’ al Kabir, Imam Tirmidzi menjelaskan bahwa di
malam Jumat, Arwah Orang-orang Yang Telah Meninggal Akan Pulang Ke
Rumah.
Semoga penjelasan singkat dibawah ini bisa bermanfaat bagi kita untuk
melakukan yang terbaik untuk para arwah keluarga kita dan menjadi bahan
introspeksi bagi kita agar senantiasa mengingat kepada alam kubur dan
akhirat:
وقال صلى الله عليه وسلم : { إن أرواح المؤمنين يأتون في كل ليلة إلى
سماء الدنيا ويقفون بحذاء بيوتهم وينادي كل واحد بصوت حزين ألف مرة يا أهلي
وأقاربي وولدي يا من سكنوا بيوتنا ولبسوا ثيابنا واقتسموا أموالنا هل منكم
من أحد يذكرنا ويفكرنا في غربتنا ونحن في سجن طويل وحصن شديد ؟ فارحمونا
يرحمكم الله ولا تبخلوا علينا قبل أن تصيروا مثلنا يا عباد الله إن الفضل
الذي في أيديكم كان في أيدينا وكنا لا ننفق منه في سبيل الله وحسابه ووباله
علينا والمنفعة لغيرنا ؛ فإن لم تنصرف أي الأرواح بشيء فينصرفون بالحسرة
والحرمان } ا هـ من الجامع الكبير
Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam,
“Sesungguhnya Arwah-arwah kaum mu’minin itu setiap malam mendatangi
langit dunia dan mereka ( arwah ) berhenti atau berdiri dengan terompah
mereka pada rumah rumah mereka ( selama masih hidup ), mereka memangil
atau menyeru, setiap kali seruan dengan suara susah seribu kali seruan.
Wahai keluargaku, kerabatku dan anak anakku ..
Wahai orang yang telah menempati rumahku, dan memakai baju
peninggalanku dan yang telah membagi warisan hartaku, Adakah darimu
seseorang yang ingat padaku dan memikirkan kepergianku, Aku disini dalam
penjara yang sangat lama, dan dalam benteng yang sangat kuat.
Maka Kasihanilah aku, maka Allah akan mengasihi kalian dan janganlah
kamu pelit terhadapku sebelum kalian menjadi seperti aku ( mati ) wahai
hamba hamba Allah.
Sesungguhnya apa yang utama di tanganmu itu juga di tanganku. Dan aku
tidak menafkahkannya di jalan Allah dan aku tidak menghitungnya serta
perduli terhadapnya ( harta ) dan sekarang manfaatnya terhadap selainku.
Maka bila kamu tidak memberikan sesuatu pada arwah arwah tadi dengan
sesuatu, maka mereka para arwah akan pergi dengan kerugian dan dia akan
tercengah”.
Dalil lain yang lebih jelas bahwa mereka datang pada malam jum’at
adalah Hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang dijelaskan
dalam Dalam Kitab Ihda tsawabu Qira atul Qur’an Lil Amwat : 1/174
disebutkan dalam risalah pertamanya : Hadiyatul Ahya’ lil Amwat; Lil Ali
bin Ahmad bin Yusuf bin Ja’far Al-Hakkari (489 H) :
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ» : ﺇﻥ ﺃﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻳﺄﺗﻮﻥ ﻛﻞ ﺟﻤﻌﺔ
ﺇﻟﻰ ﺳﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻴﻘﻔﻮﻥ ﺑﺤﺬﺍﺀ ﺩﻭﺭﻫﻢ ﻭﺑﻴﻮﺗﻬﻢ ﻓﻴﻨﺎﺩﻱ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺑﺼﻮﺕ
ﺣﺰﻳﻦ: ﻳﺎ ﺃﻫﻠﻲ ﻭﻭﻟﺪﻱ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻲ ﻭﻗﺮﺍﺑﺎﺗﻲ، ﺍﻋﻄﻔﻮﺍ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺸﻲﺀ، ﺭﺣﻤﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ،
ﻭﺍﺫﻛﺮﻭﻧﺎ ﻭﻻ ﺗﻨﺴﻮﻧﺎ، ﻭﺍﺭﺣﻤﻮﺍ ﻏﺮﺑﺘﻨﺎ، ﻭﻗﻠﺔ ﺣﻴﻠﺘﻨﺎ، ﻭﻣﺎ ﻧﺤﻦ ﻓﻴﻪ، ﻓﺈﻧﺎ ﻗﺪ
ﺑﻘﻴﻨﺎ ﻓﻲ ﺳﺤﻴﻖ ﻭﺛﻴﻖ، ﻭﻏﻢ ﻃﻮﻳﻞ، ﻭﻭﻫﻦ ﺷﺪﻳﺪ، ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﻧﺎ ﺭﺣﻤﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﻻ ﺗﺒﺨﻠﻮﺍ
ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺪﻋﺎﺀ ﺃﻭ ﺻﺪﻗﺔ ﺃﻭ ﺗﺴﺒﻴﺢ، ﻟﻌﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺮﺣﻨﺎ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻧﻮﺍ ﺃﻣﺜﺎﻟﻨﺎ، ﻓﻴﺎ
ﺣﺴﺮﺗﺎﻩ ﻭﺍﻧﺪﺍﻣﺎﻩ ﻳﺎ ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ، ﺍﺳﻤﻌﻮﺍ ﻛﻼﻣﻨﺎ، ﻭﻻ ﺗﻨﺴﻮﻧﺎ، ﻓﺄﻧﺘﻢ ﺗﻌﻠﻤﻮﻥ ﺃﻥ
ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻔﻀﻮﻝ ﺍﻟﺘﻲ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻜﻢ ﻛﺎﻧﺖ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻨﺎ، ﻭﻛﻨﺎ ﻟﻢ ﻧﻨﻔﻖ ﻓﻲ ﻃﺎﻋﺔ ﺍﻟﻠﻪ،
ﻭﻣﻨﻌﻨﺎﻫﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﺤﻖ ﻓﺼﺎﺭ ﻭﺑﺎﻻً ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻭﻣﻨﻔﻌﺘﻪ ﻟﻐﻴﺮﻧﺎ، ﻭﺍﻟﺤﺴﺎﺏ ﻭﺍﻟﻌﻘﺎﺏ ﻋﻠﻴﻦ
ﺍ« ، ﻗﺎﻝ: » ﻓﻴﻨﺎﺩﻱ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻟﻒ ﻣﺮﺓٍ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺀ، ﺍﻋﻄﻔﻮﺍ ﻋﻠﻴﻨﺎ
ﺑﺪﺭﻫﻢ ﺃﻭ ﺭﻏﻴﻒ ﺃﻭ ﻛﺴﺮﺓ « ﻗﺎﻝ: ﻓﺒﻜﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺑﻜﻴﻨﺎ
ﻣﻌﻪ، ﻓﻠﻢ ﻧﺴﺘﻄﻊ ﺃﻥ ﻧﺘﻜﻠﻢ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ » : ﺃﻭﻟﺌﻚ ﺇﺧﻮﺍﻧﻜﻢ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻓﻲ ﻧﻌﻴﻢ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ،
ﻓﺼﺎﺭﻭﺍ ﺭﻣﻴﻤﺎً ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻨﻌﻴﻢ ﻭﺍﻟﺴﺮﻭﺭ « ، ﻗﺎﻝ» : ﺛﻢ ﻳﺒﻜﻮﻥ ﻭﻳﻨﺎﺩﻭﻥ ﺑﺎﻟﻮﻳﻞ
ﻭﺍﻟﺜﺒﻮﺭ ﻭﺍﻟﻨﻔﻴﺮ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ: ﻳﺎ ﻭﻟﻴﺘﻨﺎ ﻟﻮ ﺃﻧﻔﻘﻨﺎ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻨﺎ
ﻣﺎ ﺍﺣﺘﺠﻨﺎ ﻓﻴﺮﺟﻌﻮﻥ ﺑﺤﺴﺮﺓ ﻭﻧﺪﺍﻣﺔ
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya ruh-ruh
orang mukmin datang setiap malam jumat pada langit dunia. Lalu mereka
berdiri di depan pintu-pintu rumah mereka. Masing-masing mereka
memanggil-manggil dengan suara yang memelas: “Wahai isteriku (suamiku),
anakku, keluargaku, dan kerabatku! Sayangilah kami dengan sesuatu, maka
Allah akan merahmati kalian. Ingatlah kami, jangan kalian lupakan!
Sayangilah kami dalam keterasingan kami, minimnya kemampuan kami dan
segala apa yang kami berada di dalamnya.
Sesungguhnya kami berada dalam
tempat yang terpencil, kesusahan yang yang panjang dan duka yang dalam.
Sayangilah kami, maka Allah akan menyayangi kalian. Jangan kalian kikir
kepada kami dengan memberikan doa, sedekah dan tasbih. Semoga Allah
memberikan rasa nyaman kepada kami, sebelum kalian sama seperti kami.
Sungguh rugi! Sungguh menyesal! Wahai hamba Allah! Dengarkan ucapan
kami, dan jangan lupakan kami.
Kalian tahu bahwa keutamaan yang berada
di tangan kalian sekarang adalah keutamaan yang sebelumnya milik kami.
Sementara kami tidak menafkahkannya untuk taat kepada Allah. Kami tidak
mau taat terhadap kebenaran, hingga ia menjadi musibah bagi kami.
Manfaatnya diberikan kepada orang lain, sementara pertanggungjawaban dan
siksanya diberikan kepada kami”.
Masing-masing mereka memanggil-manggil sebanyak 1000 kali:
“Kasihanilah kami dengan satu dirham atau sepotong roti!” Kemudian
Rasulullah menangis, dan kamipun (para sahabat) ikut menangis. Kami
tidak mampu bicara. Rasulullah bersabda: Mereka adalah saudara-saudara
kalian yang sebelumnya berada dalam kenikmatan dunia. Dan kini mereka
menjadi debu setelah sebelumnya berada dalam kenikmatan dan kegembiraan.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Lalu mereka menangis
dan mengucapkan kutukan kepada mereka sendiri dan berkata: “Celakalah
kita! Jika kami menafkahkan apa yang kita miliki, maka kita tidak akan
membutuhkan ini”. Lalu mereka pulang dengan penyesalan”.
Perkara pulangnya arwah tiap malam Jumat ini juga diterangkan dalam kitab I’anah Atthalibiin :
ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ (142 /2) ﻭﻭﺭﺩ ﺃﻳﻀﺎ ﺇﻥ ﺃﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﺗﺄﺗﻲ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ
ﺇﻟﻰ ﺳﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺗﻘﻒ ﺑﺤﺬﺍﺀ ﺑﻴﻮﺗﻬﺎ ﻭﻳﻨﺎﺩﻱ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﺎ ﺑﺼﻮﺕ ﺣﺰﻳﻦ ﺃﻟﻒ ﻣﺮﺓ
ﻳﺎ ﺃﻫﻠﻲ ﻭﺃﻗﺎﺭﺑﻲ ﻭﻭﻟﺪﻱ ﻳﺎ ﻣﻦ ﺳﻜﻨﻮﺍ ﺑﻴﻮﺗﻨﺎ ﻭﻟﺒﺴﻮﺍ ﺛﻴﺎﺑﻨﺎ ﻭﺍﻗﺘﺴﻤﻮﺍ ﺃﻣﻮﺍﻟﻨﺎ
ﻫﻞ ﻣﻨﻜﻢ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ ﻳﺬﻛﺮﻧﺎ ﻭﻳﺘﻔﻜﺮﻧﺎ ﻓﻲ ﻏﺮﺑﺘﻨﺎ ﻭﻧﺤﻦ ﻓﻲ ﺳﺠﻦ ﻃﻮﻳﻞ ﻭﺣﺼﻦ ﺷﺪﻳﺪ
ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﻧﺎ ﻳﺮﺣﻤﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺗﺒﺨﻠﻮﺍ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺗﺼﻴﺮﻭﺍ ﻣﺜﻠﻨﺎ ﻳﺎ ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻥ
ﺍﻟﻔﻀﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻜﻢ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻨﺎ ﻭﻛﻨﺎ ﻻ ﻧﻨﻔﻖ ﻣﻨﻪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺴﺎﺑﻪ
ﻭﻭﺑﺎﻟﻪ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻭﺍﻟﻤﻨﻔﻌﺔ ﻟﻐﻴﺮﻧﺎ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﺗﻨﺼﺮﻑ ﺃﻱ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺑﺸﻲﺀ ﻓﺘﻨﺼﺮﻑ ﺑﺎﻟﺤﺴﺮﺓ
ﻭﺍﻟﺤﺮﻣﺎﻥ ﻭﻭﺭﺩ ﺃﻳﻀﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻣﺎ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻓﻲ ﻗﺒﺮﻩ
ﺇﻻ ﻛﺎﻟﻐﺮﻳﻖ ﺍﻟﻤﻐﻮﺙ ﻳﻨﺘﻈﺮ ﺩﻋﻮﺓ ﺗﻠﺤﻘﻪ ﻣﻦ ﺍﺑﻨﻪ ﺃﻭ ﺃﺧﻴﻪ ﺃﻭ ﺻﺪﻳﻖ ﻟﻪ ﻓﺈﺫﺍ ﻟﺤﻘﺘﻪ
ﻛﺎﻧﺖ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ
Disebutkan juga bahwa sesungguhnya arwahnya orang mukmin datang
disetiap malam Jum’at ke langit dunia, mereka berdiri di dekat rumah
mereka dan memanggil-manggil para penghuni rumah dengan suara yang sedih
sampai 1000x
“Wahai keluargaku, wahai kerabatku, wahai anakku wahai orang yang
menempati rumahku dan memakai pakaianku dan membagi harta-hartaku apakah
salah satu diantara kalian ada yang ingat pada kami.
Adakah yang
memikirkan keterasingan kami, kami disini berada dalam penjara dalam
waktu panjang dan lama, serta dalam benteng yang kuat. Kasihanilah kami
maka Allah akan mengasihi kalian dan janganlah kalian kikir sebelum
kalian menjadi seperti kami wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya
anugerah yang kalian raih / terima itu juga ada pada kami dan kami tidak
menginfakkannya di jalan Allah sedangkan hisab dan cobaan itu menimpa
kami sedangkan kemanfaatan itu untuk selain kami”
Maka jika arwah-arwah tersebut tidak memperoleh apa-apa dari keluarga
atau ahli warisnya maka arwah-arwah tersebut akan merasa kecewa dan
mereka akan sangat menyesal. Oleh karena itu marilah kita doakan,
bacakan surah yasin, kirimkan surah Al Fatihah, Sadekahkan harta untuk
kaum fakir miskin atas nama mereka agar mereka bahagia. pada setiap
malam dan khususnya malam jum’at.
Dan sebagai kesimpulan, Berdasar beberapa dalil yang sharih diatas
dan menukil dari pernyataan para Ulama’ di berbagai literatur dari
kitab-kitab klasik yang mu’tabar di antaranya Imam Abu Bakar Ibnu Sayyid
Muhammad Syata Al-Dimyati di dalam Kitab karyanya I’anah Al-Thalibin,
Imam Al-Qurthubi dan Ulama’-Ulama’ yang lain bahwa kepulangan arwah
orang-orang mu’min pada malam Jumat seperti yang diyakini oleh kalangan
ahlus sunnah wal jama’ah adalah benar dan tidak diragukan lagi.
Wallahu
a’lam bis shawab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon