Kita sering mendengar istilah asam lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Asam lemak tersebut terdapat pada makanan dan bisa berdampak pada kesehatan tubuh. Lalu apa perbedaan keduanya?
Perbedaan Asam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh
- Pengertian
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang setidaknya memiliki satu ikatan ganda dalam rantai asam lemaknya. Jika memiliki satu ikatan ganda maka disebut dengan monounsaturated sedangkan jika lebih dari satu ikatan ganda disebut dengan polyunsaturated.
Omega-3 merupakan tipe lemak polyunsaturated. Tubuh manusia tidak dapat membuatnya jadi harus berasal dari makanan. Beberapa fakta tentang omega-3 yaitu:
- Cara terbaik untuk mendapatkan omega-3 yaitu dengan makan ikan 2-3 kali dalam seminggu
- Tanaman yang mengandung omega-3 antara lain flax seeds, walnut, dan minyak canola atau kedelai.
- Tingginya asam omega-3 dalam darah berhubungan dengan menurunnya risiko kemadian prematur pada orang tua.
- Sumber lemak
- Pizza dan keju
- Lemak susu, mentega, dan olahan susu
- Produk daging
- Cookies
- Makanan fast food Meksiko
- Rekomendasi konsumsi
Untuk lemak tak jenuh, American Heart Association merekomendasikan untuk lebih banyak mengonsumsi lemak monounsaturated dan polyunsaturated atau lemak tak jenuh baik itu mono ataupun poly. Makanan yang mengandung lemak tak jenuh antara lain:
- Kacang-kacangan
- Minyak tanaman, misalnya canola, sayur, dan lain-lain
- Ikan tertentu, misalnya salmon, tuna, dan ikan lain yang kaya omega-3
- Zaitun
- Avokad
- Berkaitan dengan penurunan lipid
Baik asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh sama-sama kaaya akan energi, jadi konsumsinya harus diperhatikan agar tidak berlebihan. Hal tersebut karena lemak dapat menambahkan kalori pada makanan dan berat badan jika dikonsumsi terlalu banyak baik itu lemak jenuh ataupun tak jenuh.
Tambahannya, tipe dari lemak yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi akan memberikan perbedaan pada tingkat lipid. Setangkup walnut dan selembar beef akan menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan satu kantung chips atau satu rantai sosis. Mereka mungkin sama-sama mengandung lemak, tapi yang walnut dan beef juga mengandung vitamin, mineral, dan nutrisi sehat lainnya. sedangkan sosis dan chips yang merupakan makanan olahan cenderung mengandung banyak gula, zat kimia, garam, dan lemak trans. Mereka dapat memberikan efek samping pada tingkat lipid dan kesehatan jantung.
- Lemak Baik dan Lemak Jahat
Lemak jenuh secara umum yang tidak mengalami proses hidrogenasi termasuk jenis lemak antara baik dan jahat. Jadi kita masih bisa mengonsumsinya dalam jumlah yang dianjurkan. Sedangkan lemak baik umumnya berasal dari sayuran, kacang, biji, dan ikan. Lemak yang terkandung merupakan jenis lemak tak jenuh baik itu monounsaturated fat atau polyunsaturated fat. Jadi kita akan lebih sehat jika memilih
lemak tak jenuh untuk makanan kita dibandingkan jika mengonsumsi jenis makanan yang banyak mengandung lemak jenuh.
*Jika artikel ini bermanfaat, mohon di share V/klinikf3cinoling"
EmoticonEmoticon