Manusia merupakan makhluk yang mulia di muka bumi ini. Merupakan hasil penciptaan dari Allah Swt. yang sangat sempurna, dikarenakan manusia dikaruniai oleh Allah Swt. akal, nafsu dan hati nurani. Selain itu, manusia pun diistimewakan oleh Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Tujuan diciptakannya manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah Swt. Sebagaimana dalam firman Allah Swt,
“Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Zariyat: 54)
Setiap orang memiliki kebiasaan, baik itu kebiasaan baik ataupun buruk. Memiliki jalannya sendiri dalam kehidupan ini. Karena dapat kita sadari bahwa Allah Swt. menciptakan alam semesta ini dengan pilihan-pilihan yang harus ditentukan sendiri oleh makhluk Nya. Contohnya saja, seseorang pegawai dapat memilih menjadi pegawai yang baik ataupun pegawai yang buruk dengan korupsi misalnya. Begitupun maling, seseorang bisa memilih bekerja halal agar tidak menjadi maling tapi sebagian yang lain malah memilih menjalani pekerjaan yang Allah Swt. murkai.
Baik atau buruknya pilihan hidup yang ditentukan oleh manusia ditentukan oleh seonggok daging yang ada di tubuhnya, atau yang biasa kenal dengan hati. Dalam islam, hati ini dikenal dengan nama Qalbu. Qalbu dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu Qalbu Jasmaniah yang berarti oragan tubuh manusia yang tugasnya memompa darah, yakni jantung dan jenis kedua yaituQalbu Ruhaniah adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan batin dan tidak kasat mata. Ada beberapa sifat hati dalam Islam yang perlu kita ketahui. Pertama, hati nurani manusia itu mudah berbolak-balik. Kedua, hati nurani manusia bisa menjadi tanda keimanan. Ketiga, hati manusia bisa mengeras. Keempat, hati manusia adalah sarang penyakit.
Sebagaimana sifat hati yang telah kita bahas sebelumnya, maka kita harus dapat menjaga hati terutama dari penyakit hati. Penyakit hati ini dapat berupa iri, dengki, pemarah, egois dan penyakit hati lainnya. Karena dalam sebuah hadits disebutkan bahwa hati adalah penentu dari baik buruknya manusia,
“Ingatlah Bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung),” (HR. Bukhari dan Muslim).(hal).
EmoticonEmoticon