Akibat Kekurangan Vitamin B dan Gejalanya

Vitamin B, sama seperti vitamin C, masuk dalam golongan vitamin yang larut dalam air. Itu artinya vitamin tersebut tidak disimpan di dalam tubuh dan harus dikonsumsi lebih sering dan secara rutin. Jika tidak, tubuh kita bisa kekurangan vitamin B.

Vitamin B – mulai dari B1, B2, B3, B5, B6, B7, B12, hingga asam folat – membantu tubuh mendapatkan atau membuat energi dari makanan yang kita konsumsi, serta berguna untuk membentuk sel darah merah. Oleh karena itu, jangan sampai tubuh kita tidak cukup mendapatkan asupan vitamin yang satu ini, karena kekurangan vitamin B bisa menimbulkan berbagai macam penyakit yang pastinya tidak kita inginkan. Berikut berbagai masalah yang timbul jika tubuh kekurangan vitamin B.

Vitamin B1 (Thiamine)
Kekurangan vitamin B jenis ini dapat menyebabkan penyakit beri-beri dan sindrom Wernicke-Korsakoff. Beri-beri memengaruhi pernapasan, gerakan mata, fungsi jantung, dan kewaspadaan akibat tubuh tidak bisa mengubah makanan menjadi bahan bakar.
Sedangkan penyakit Wernicke memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan gangguan visual, kurangnya koordinasi otot, dan penurunan mental. Jika tidak diobati, penyakit Wernicke dapat menyebabkan sindrom Korsakoff yang secara permanen dapat mengganggu fungsi memori di otak.

Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2  atau riboflavin berfungsi membantu pelepasan energi tubuh dari makanan yang mengandung karbohidrat; penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel; menjaga kesehatan kulit, mata, dan sistem saraf; mengubah triptofan menjadi niasin (vitamin B3); membantu melindungi sel-sel dari radikal bebas; dan membantu mengurangi kelelahan.

Jika kekurangan vitamin B yang satu ini, tubuh akan kekurangan nutrisi lain, karena riboflavin memiliki peranan penting dalam memroses nutrisi. Vitamin B2 juga penting bagi ibu hamil agar pertumbuhan bayi tidak terhambat dan mengurangi risiko preeklamsia. Anemia,mata merah, bibir pecah-pecah, infeksi mulut, hingga sensitif terhadap cahaya merupakan tanda-tanda tubuh kita kekurangan vitamin B2.

Vitamin B3 (Niacin)
Tanpa vitamin B3, tubuh akan mengalami gangguan pencernaan, sariawan, kelelahan, muntah, hingga depresi. Kalau parah, kekurangan vitamin B jenis ini bisa menimbulkan penyakit pellagra yang ditandai dengan gangguan pada kulit, pencernaan dan sistem saraf. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

Vitamin B5 (Pantothenic acid)
Kekurangan vitamin B5 sangat langka karena vitamin ini ditemukan pada hampir semua jenis sayuran dan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan lain. Namun jika memang terjadi, orang yang kekurangan vitamin B ini akan mengalami sakit kepala, kelelahan, mudah marah, koordinasi otot terganggu, dan gangguan pencernaan.

Vitamin B6 (Pyridoxine)
Kekurangan vitamin B jenis ini dapat mengakibatkan anemia serta gangguan kulit, seperti ruam atau pecah-pecah di sekitar mulut. Kurangnya vitamin B6 juga dapat menyebabkan depresi, kebingungan, mual, rentan terkena infeksi, hingga meningkatkan risiko kanker usus besar dan jenis kanker lainnya.

Vitamin B7 (Biotin)
Walau jarang, kekurangan biotin atau vitamin B7 bisa terjadi selama kehamilan, menyerang penderita gizi buruk, atau mereka yang mengalami penurunan berat badan yang cepat. Gejala kekurangan vitamin B yang satu ini meliputi rambut rontok, kulit kering, ruam bersisik di sekitar mata atau mulut, mata kering, kelelahan, dan depresi.

Vitamin B9 (Folic acid)
Kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan penurunan jumlah sel dan sel darah merah pada janin di dalam kandungan. Selain itu, tidak cukupnya vitamin B9 dalam tubuh juga bisa membuat kita terserang anemia. Gejala kekurangan vitamin B ini adalah merasa kelelahan, rambut beruban, sariawan, pertumbuhan tubuh yang buruk, dan lidah membengkak.

Vitamin B12
Tidak memadainya jumlah vitamin B12 dalam tubuh bisa membuat kita terkena anemia, kehilangan nafsu makan, susah buang air besar, detak jantung tidak teratur, hingga napas menjadi pendek. Jika sudah parah, kekurangan vitamin B ini juga dapat menyebabkan paresthesia ( mati rasa, sensasi perih atau gatal pada kulit), meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, menyebabkan kita susah bergerak, kehilangan memori, delusi, depresi, hingga demensia.

Agar berbagai gejala dan penyakit akibat kekurangan vitamin B bisa dihindari, yuk, konsumsi vitamin B dari protein seperti ikan, unggas, daging, telur, produk olahan  susu, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.


EmoticonEmoticon