Menjaga Lisan



 بِسْـــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

Allah SWT berfirman:

وَقُل لِّعِبَادِى يَقُولُوا الَّتِى هِىَ أَحْسَنُ  ۚ إِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ  ۚ إِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْإِنْسٰنِ عَدُوًّا مُّبِينًا
wa qul li'ibaadii yaquulullatii hiya ahsan, innasy-syaithoona yanzaghu bainahum, innasy-syaithoona kaana lil-insaani 'aduwwam mubiinaa

"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 53)

Kita hidup di mana orang-orang banyak menghina sesama muslim lainnya.
Hina dahulu,  minta maaf kemudian
Sepertinya sudah jadi tren sekarang

Renungkann hadits Nabi berikut ini:

“Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya.” (HR Muslim)

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata,
”Seseorang mati karena tersandung lidahnya
Dan seseorang tidak mati karena tersandung kakinya
Tersandung mulutnya akan menambah (pening) kepalanya
Sedang tersandung kakinya akan sembuh perlahan.” Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya (hadits no. 6474)

Dari Sahl bin Sa’id bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) sesuatu yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, kuberikan kepadanya jaminan masuk surga.”

Yang dimaksud dengan “sesuatu yang ada di antara dua janggutnya” adalah mulut, sedangkan “sesuatu yang ada di antara dua kakinya” adalah kemaluan.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.”
(Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)


EmoticonEmoticon