Fathimah binti Muhammad mengadu kepada ayahnya agar
diberikan seorang pembantu untuk membantu pekerjaan rumah tangganya.
Rasulullah hanya tersenyum. Kemudian berujar:
“Kalau Allah menghendaki wahai Fathimah, tentu lumpang itu akan
menggilingkan gandum untukmu. Akan tetapi Allah menghendaki agar ditulis
beberapa kebaikan untukmu, menghapuskan keburukan-keburukan serta
hendak mengangkat derajatmu.
“Wahai Fathimah, barangsiapa perempuan yang menumbukkan (gandum)
untuk suami dan anak-anaknya, pasti Allah akan menuliskan untuknya
setiap satu biji, satu kebaikan serta menghapuskan darinya setiap satu
biji satu keburukan. Dan bahkan Allah akan mengangkat derajatnya.
“Wahai Fathimah, barang siapa perempuan berkeringat manakala menumbuk
(gandum) untuk suamiya. Tentu Allah akan menjadikan antara dia dan
neraka tujuh khonadiq (lubang yang panjang).
“Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mau meminyaki kemudian
menyisir anak-anaknya serta memandikan mereka, maka Allah akan
menuliskan pahala untuknya dari memberi makan seribu orang lapar dan
memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
“Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menghalangi (tidak mau
membantu) hajat tetangganya, maka Allah akan menghalanginya minum dari
telaga Kautsar kelak di hari Kiamat.
“Wahai Fathimah, lebih utama dari itu adalah kerelaan suami terhadap
istrinya. Kalau saja suamimu tidak rela terhadap engkau, maka aku tidak
mau berdo’a untukmu. Apakah engkau belum mengerti wahai Fathimah,
sesungguhnya kerelaan suami adalah perlambang kerelaan Allah sedang
kemarahannya pertanda kemurkaan-Nya.
“Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mengandung janin dalam
perutnya, maka sesungguhnya malaikat-malaikat telah memohonkan ampun
untuknya, dan Allah menuliskan untuknya setiap hari seribu kebaikan
serta menghapuskan darinya seribu keburukan. Manakala dia menyambutnya
dengan senyum, maka Allah akan menuliskan untuknya pahala para pejuang.
“Dan ketika dia telah melahirkan kandungannya, maka berarti dia ke
luar dari dosanya bagaikan di hari dia lahir dari perut ibunya.
“Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan berbakti kepada suaminya
dengan niat yang tulus murni, maka dia telah keluar dari dosa-dosanya
bagaikan di hari ketika dia lahir dari perut ibunya, tidak akan keluar
dari dunia dengan membawa dosa, serta dia dapati kuburnya sebagai taman
diantara taman-taman surga. Bahkan dia hendak diberi pahala seribu orang
haji dan seribu orang umrah dan seribu malaikat memohonkan ampun
untuknya sampai hari kiamat.
“Dan barangsiapa orang perempuan berbakti kepada suaminya sehari
semalam dengan hati lega dan penuh ikhlas serta niat lurus, pasti Allah
akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan kepadanya pakaian hijau
(dari surga) kelak di hari Kiamat, serta menuliskan untuknya setiap
sehelai rambut pada badannya seribu kebaikan, dan Allah akan memberinya
(pahala) seratus haji dan umrah.
“Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan bermuka manis di depan
suaminya, tentu Allah akan memandanginya dengan pandangan’rahmat’.
“Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menyelimuti suaminya
dengan hati yang lega, maka ada Pemanggil dari langit memanggilnya
‘mohonlah agar diterima amalmu. Sesungguhnya Allah telah mengampuni
dosa-dosamu yang lalu maupun yang belum lewat’.
“Wahai Fathimah, setiap perempuan yang mau meminyaki rambut dan
jenggot suaminya, mencukur kumis dan memotongi kukunya, maka Allah akan
meminuminya dari ‘rahiqil makhtum dan sungai surga, memudahkannya ketika
mengalami sakaratil maut, juga dia hendak mendapati kuburnya bagaikan
taman dari pertamanan surga, serta Allah menulisnya bebas dari neraka
serta lulus melewati shirat.”
Seperti itulah nasihat Rasulullah Salallahuaialihi Wasallam kepada
putrinya Fatimah saat mangadu ingin mempunyai pembantu untuk mengerjakan
pekerjaan rumah. []
SatuMedia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon