Bersabarlah Ketika diberi Ujian

PERNAHKAH Anda merasa bahwa hidup ini selalu susah dan tak sebahagia orang lain di sekitar Anda? Merasa susah, sedih dan kecewa pada dasarnya adalah suatu hal yang wajar. Percaya atau tidak, semua orang pasti pernah merasa susah, sedih dan kecewa. Hanya saja, tidak semua orang akan mengeluh dengan hal itu. Beberapa orang akan tetap bersabar dan bersyukur dengan segala kesusahan yang mereka terima.
Terlalu berlarut-larut dalam kesedihan, kesusahan dan kekecewaan adalah suatu hal yang sangat buruk. Tak hanya buruk bagi kesehatan psikis, berlarut-larut dalam kesedihan dan merasa bahwa Allah telah memberi ujian yang sangat berat juga akan membuat kesehatan fisik Anda semakin buruk. Sebenarnya, selama kita bisa senantiasa berpikir dengan jernih dan menerima ujian yang diberikan Allah kepada kita dengan lapang dada serta tanpa adanya putus asa juga kecewa, percayalah bahwa ujian tersebut adalah teguran untuk kita agar kita semakin dekat dengan-Nya.
Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR Muslim)
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan bersyukur di saat senang dan bersabar di saat susah, bahkan kedua sifat inilah yang merupakan penyempurna keimanan seorang hamba. Abdullah bin Mas’ud berkata: “Iman itu terbagi menjadi dua bagian; sebagiannya (adalah) sabar dan sebagian (lainnya adalah) syukur.”

Dalam Al-Qur’an, Allah memuji secara khusus hamba-hamba-Nya yang memiliki dua sifat ini sebagai orang-orang yang bisa mengambil pelajaran ketika menyaksikan tanda-tanda kemahakuasaan Allah. Allah berfirman:
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kemehakuasaan Allah) bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur.” (QS Luqmaan: 31).
Imam Ibnul Qayyim berkata: “(Hadits di atas menunjukkan bahwa) tingkatan-tingkatan iman seluruhnya  (berkisar) antara sabar dan syukur.”
Kehidupan seorang mukmin seluruhnya bernilai kebaikan dan pahala di sisi Allah, baik dalam kondisi yang terlihat membuatnya senang ataupun susah.
Seorang hamba yang sempurna imannya akan selalu bersyukur kepada Allah ketika senang dan bersabar ketika susah, maka dalam semua keadaan dia senantiasa ridha kepada Allah dalam segala ketentuan takdir-Nya, sehingga kesusahan dan musibah yang menimpanya berubah menjadi nikmat dan anugerah baginya.
Orang yang tidak beriman akan selalu berkeluh kesah dan murka ketika ditimpa musibah, sehinnga semua dosa dan keburukan akan menimpanya, dosa di dunia karena ketidaksabaran dan ketidakridhaannya terhadap ketentuan takdir Allah, serta di akhirat mendapat siksa neraka.
Keutamaan dan kebaikan dalam semua keadaan hanya akan diraih oleh orang-orang yang sempurna imannya.
Rukun sabar ada tiga yaitu: menahan diri dari sikap murka terhadap segala ketentuan Allah,  menahan lisan dari keluh kesah, dan menahan anggota badan dari perbuatan yang dilarang (Allah), seperti menampar wajah (ketika terjadi musibah), merobek pakaian, memotong rambut dan sebagainya.
Rukun syukur juga ada tiga: mengakui dalam hati bahwa semua nikmat itu dari Allah Ta’ala,
menyebut-nyebut semua nikmat tersebut secara lahir (dengan memuji Allah dan memperlihatkan bekas-bekas nikmat tersebut dalm rangkan mensyukurinya), menggunakan nikmat tersebut di jalan yang diridhai Allah.
Adanya ujian dalam hidup kita juga merupakan peringatan bagi kita agar kita tak pernah lupa akan keberadaan-Nya. Seberat apapun ujian yang Anda terima, itu adalah tanda bahwa Allah sangat menyayangi kita. Ujian tersebut juga merupakan cara Allah untuk membuat Anda lebih kuat dalam menjalani kehidupan. Ketika Anda mampu melewati setiap ujian yang menimpa dengan sabar, kuat dan penuh penerimaan, dipastikan bahwa Anda akan menemukan kebahagiaan yang tiada taranya.
“Dan sesungguhnya Kami memberikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 155)
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10)
Ketika Anda menerima ujian, percaya saja bahwa Allah telah mempercayakan Anda bahwa Anda bisa melewati setiap ujian yang diberikanNya. Allah, tak akan pernah menguji setiap hambaNya dengan ujian yang tak bisa diselesaikan oleh hambaNya tersebut.
Adanya ujian, rasa kecewa yang mendalam dan kesedihan yang menyiksa jiwa serta raga sebenarnya adalah sebuah ketetapan yang diambil Allah agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih kuat. Menjadi pribadi yang tak pernah menyerah dan pribadi yang gampang putus asa.
Jika Anda pernah berpikir bahwa hidup Anda tak lebih bahagia dari orang lain, lihat lagi orang lain yang lebih susah dari Anda. Sesusah dan sesedih apapun ujian yang sedang Anda hadapi, masih banyak orang-orang di luar sana yang ujiannya lebih berat dari yang Anda alami.
Hanya saja, orang lain di luar sana mungkin saja bisa senantiasa sabar dan menampakkan wajah bahagia karena mereka percaya Allah akan selalu bersamanya. Mereka percaya bahwa Allah tak akan memberikan ujian di luar batas kemampuannya.
Jangan pernah berlarut-larut dalam kesedihan karena Anda sedang diuji atau mengalami kesusahan. Semakin Anda larut dalam kesusahan, semakin stres dan menyedihkan hidup yang akan Anda rasakan. Semakin Anda sedih dan susah karena ujian yang Anda hadapi, akan semakin mudah bagi psikis dan fisik untuk tumbang. Ini juga sangat memungkinkan bahwa Anda akan dipandang sebelah mata oleh orang lain, dipandang menyedihkan dan dipandang tak berguna.
Kalau memang ingin temukan kebahagiaan yang sesungguhnya, kebahagiaan dengan nuansa indah luar biasa, pastikan untuk melewati setiap ujian dengan senyuman. Pastikan untuk menyelesaikan setiap ujian dengan hati yang penuh kesabaran juga penerimaan. Percayakan semuanya pada Allah.
Allah telah menjanjikan kebahagiaan luar biasa indah bagi hamba-hambaNya yang senantiasa bersabar, penuh penerimaan dan lapang dada. Jika Anda merasa sudah tak kuat dengan ujian yang diterima, tenangkan lagi pikiran Anda, berdiamlah dan lebih dekatkan lagi diri kepadaNya.
Semakin berat ujian yang diberikan Allah kepada kita, itu artinya bahwa Allah ingin kita menjadi pribadi yang semakin kuat. Itu artinya, Allah ingin kita semakin dekat lagi denganNya dan senantiasa megingatNya karena Ia sangat sayang dan cinta kepada kita. Bagi Anda yang saat ini sedang diuji dan merasa ujian tersebut berat, tetaplah bersabar dan yakin saja bahwa ujian tersebut adalah cara Allah memperkuat Anda. Selalu bersyukur dan bersabar dengan apa yang ada di hidup Anda karena itu akan membuat Anda senantiasa bahagia. []


EmoticonEmoticon